Darwin: "Hukum alam adalah sifat dasar materi yang bekerja sesuai prinsip kausalitas. Tidak perlu ada desainer. Alam semesta ini berproses sesuai dengan hukum-hukumnya sendiri."
 Aristoteles: "Saya tertarik dengan perdebatan kalian tentang hukum alam. Ibnu Rusyd berbicara tentang sebab pertama yang transendental, sementara Darwin membahas sifat intrinsik materi. Apakah kalian sepakat bahwa keteraturan ini memerlukan penjelasan mendalam?"
Ibnu Rusyd: "Tentu, Aristoteles. Saya meyakini bahwa keteraturan ini tidak hanya memerlukan penjelasan, tetapi juga menunjuk pada keberadaan Tuhan yang menjadi sebab utama segala sesuatu."
Darwin: "Keteraturan yang kita amati tidak memerlukan campur tangan supranatural. Seleksi alam telah membuktikan bagaimana makhluk hidup berkembang dari bentuk sederhana menuju kompleksitas melalui proses alami."
Ibnu Rusyd: "Jika makhluk hidup berkembang, Darwin, apakah Anda tidak penasaran siapa yang memulai kehidupan itu sendiri? Apakah proses evolusi dapat menjelaskan asal-usul kehidupan secara keseluruhan?"
 Darwin: "Awal mula kehidupan adalah misteri yang masih terus diselidiki oleh sains. Namun, sains tidak memerlukan jawaban metafisik. Kita berbicara tentang proses, bukan tentang entitas pencipta."
Aristoteles: "Kalian telah mengangkat isu yang sangat penting. Apakah sebab pertama diperlukan untuk memahami keberadaan, atau cukupkah menjelaskan proses yang terlihat di dunia fisik?"
Moralitas, Tujuan, dan Kesadaran
Ibnu Rusyd: "Selain asal-usul kehidupan, saya ingin menanyakan pandangan Anda tentang kesadaran manusia. Kesadaran tidak mungkin berasal dari materi belaka. Ia adalah sesuatu yang melampaui fisik."
Darwin: "Kesadaran adalah hasil dari evolusi otak yang semakin kompleks. Ia berkembang karena memberikan keuntungan adaptif, seperti kemampuan untuk berpikir, merencanakan, dan bertahan hidup."
Ibnu Rusyd: "Jika kesadaran hanya produk adaptasi biologis, bagaimana Anda menjelaskan nilai-nilai moral universal? Apakah moralitas hanya sekadar konstruksi sosial?"