Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kerendahan Hati Adalah Tangga yang Kokoh

7 Desember 2024   20:30 Diperbarui: 7 Desember 2024   20:37 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naik Tangga (Alodokter)

Pengantar

Kerendahan hati adalah cermin dari keindahan jiwa. Di tengah era yang kerap mengagungkan popularitas, kekuasaan, dan pencapaian materi, sikap rendah hati justru menjadi barang langka yang sering diabaikan. Padahal, kerendahan hati tidak hanya memperindah kepribadian, tetapi juga menjadi tangga kokoh yang membawa kita menuju kebahagiaan sejati dan kesuksesan yang bermakna.

Dalam perjalanan hidup, banyak orang terjebak dalam kesombongan, merasa diri paling benar, atau enggan mendengarkan orang lain. Akibatnya, hubungan rusak, peluang hilang, dan jiwa menjadi gelisah. Sebaliknya, kerendahan hati membuka jalan bagi perdamaian batin, kebijaksanaan, dan hubungan yang lebih harmonis dengan sesama.

Kerendahan hati bukan sekadar nilai moral. Ia adalah jalan kehidupan yang telah diajarkan oleh para filsuf dan para nabi. Seseorang yang rendah hati tidak hanya dikenang karena pencapaiannya, tetapi juga karena kebaikannya yang tulus.

Makna Kerendahan Hati

Kerendahan hati adalah kemampuan untuk menyadari bahwa kita tidak sempurna, tetapi tetap berharga. Ini adalah kesediaan untuk mengakui bahwa ada banyak hal di dunia yang belum kita pahami dan bahwa setiap orang memiliki sesuatu yang bisa diajarkan kepada kita.

Filsuf Tiongkok, Laozi, dalam Tao Te Ching, mengajarkan bahwa sungai-sungai yang besar tetap rendah, karena mereka menerima aliran air dari tempat yang lebih tinggi. Analogi ini menggambarkan bahwa kerendahan hati adalah kekuatan, bukan kelemahan. Hanya orang yang rendah hati yang mampu menerima lebih banyak, baik itu ilmu, pengalaman, maupun cinta.

Agama-agama besar juga menekankan pentingnya kerendahan hati. Dalam Al-Qur'an, Allah menyukai hamba-Nya yang rendah hati dan tidak sombong. Sementara dalam ajaran Yesus Kristus, kerendahan hati adalah kunci untuk memasuki Kerajaan Allah: “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena mereka yang empunya Kerajaan Surga” (Matius 5:3).

Mengembangkan Kerendahan Hati

Kerendahan hati tidak lahir begitu saja. Ia perlu dilatih dan diasah dalam keseharian. Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk mengembangkan kerendahan hati, diperkaya dengan nilai filsafat dan agama:

1. Refleksi Diri dengan Jujur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun