Mohon tunggu...
Ruby Astari
Ruby Astari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, penerjemah, pengajar Bahasa Inggris dan Indonesia, pembaca, dan pemikir kritis.

"DARI RUANG BENAK NAN RIUH": Untuk menjelaskan perihal penulis yang satu ini, cukup membaca semua tulisannya di sini (dan mungkin juga di tempat lain). Banyak dan beragam, yang pastinya menjelaskan satu hal: Ruang benaknya begitu riuh oleh banyak pemikiran dan perasaan. Ada kalanya mereka tumpang-tindih dan bukan karena dia labil dan irasional. Seringkali daya pikirnya melaju lebih cepat dari tangannya yang menciptakan banyak tulisan. Penulis juga sudah lama menjadi ‘blogger yang kecanduan’. Samai-sampai jejak digital-nya ada di banyak tempat. Selain itu, penulis yang juga pengajar bahasa Inggris paruh-waktu, penerjemah lepas, dan penulis lepas untuk konten situs dapat dipesan jasanya secara khusus di Kontenesia (www.kontenesia.com). Bisa sekalian beramal lagi untuk setiap transaksi (terutama selama bulan Ramadan ini) : http://kontenesia.com/kontenesia-donasi-ramadan/ https://www.facebook.com/kontenesia/posts/287945154884094?__mref=message R.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Di Balik Kepergian Tanpa Pamitan..."

22 Januari 2016   18:21 Diperbarui: 22 Januari 2016   18:26 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ternyata ada beragam alasan di balik kepergian seseorang yang dikenal (dan mungkin juga disayang) tanpa pamitan pada mereka yang (setidaknya merasa) mengenal dan menyayangi si orang ini:

1.Mereka mendadak meninggal.

Sepertinya yang ini tidak perlu penjelasan lebih lanjut. Bukankah kematian hanya Tuhan yang tahu?

2.Mereka akan kembali lagi.

Dalam kasus ini, mungkin akan banyak yang meledek Anda: "Gak usah pake drama ama baper segala, deh. Orang cuma ke warung sebelah doang, bentar aja." Hehe. *lawakan garing*

Kemungkinan besar Anda sedang jatuh tertidur saat mereka ingin ke luar. Jadi, daripada membangunkan Anda atau menunggu Anda bangun dulu (kelamaan!), mendingan mereka cabut tanpa pamitan.

3.Mereka kesulitan menghadapi perpisahan.

Kedengarannya mellow banget, ya? Mau cewek atau cowok, sama saja. Selain khawatir mereka bakal bikin Anda menangis, kemungkinan besar mereka juga khawatir bakalan menangis di depan Anda. Gengsi? Bisa jadi. Bisa-bisa mereka malah batal pergi hanya gara-gara tak tega meninggalkan Anda sendiri. (Aiiih, masa iya sampai segitunya, siiih?)

4.Anda tidak begitu berarti bagi mereka...bahkan setelah mereka bersikap seakan-akan Anda istimewa bagi mereka.

Dengan kata lain, Anda korban PHP (pemberi harapan palsu) yang cukup kronis, hingga baper (bawa perasaan). Kedengarannya pedih sekali, bukan? Anda menyayangi mereka, terlepas dari segala kekurangan yang ada. Masalahnya, nggak ada angin atau apa - mereka mendadak main kabur begitu saja, tanpa pamitan atau penjelasan. Sakit hati? Pasti dan wajarlah. Cuma untuk apa? Percuma. Mending direlakan saja daripada pusing kepala Anda.

5.Mereka...bermasalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun