Mohon tunggu...
Ayoung F. Athar
Ayoung F. Athar Mohon Tunggu... -

writer

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Instrumentalia Degup

24 Januari 2018   06:44 Diperbarui: 24 Januari 2018   11:22 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: www.benimelalpress.com

Malam terseok di dadaku

Kau berlarian di lapang jantung

Aku takut

Bagamana jika waktu  mebelahku  menjadi bagian  tak terhitung?

Sementara pertemuan kita hanya sebatas pesan singkat di layar ponsel

Seringkali gagal kita lunasi

Dafodil tumbuh di halaman musim yang labil

Lalu, kutitip yang tak terkata di hening matamu

Jika denyit dedaun adalah aduhku

Sampaikah sunyi kepada engkau yang masih terjaga

Sajadah dan malam  rumah  memulangkan cinta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun