Mohon tunggu...
Faiz Badridduja
Faiz Badridduja Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

menyukai sejarah, sastra dan studi-studi keislaman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meneladani Rahasia Maulid Nabi

30 Oktober 2020   18:35 Diperbarui: 30 Oktober 2020   18:39 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Faizbadri47 on Medium

Tibalah kita di bulan rabiúl awwal, bulan kelahiran nabi, amat relevan kita membahas rahasia dibalik maulid ini, kenapa? karena pembahasan tentang manusia paripurna ini tidak akan habis ditelan zaman dan tak akan lekang oleh waktu, dari segi apapun ingin melihat dan memandangnya, ingin menilai dan meneladaninya, selalu kebaikan yang tercurah dan masuk ke dalam relung hati menguatkan keimanan seorang muslim.

Terdapat banyak sekali butiran-butiran hikmah dan fadhilah atau keutamaan yang berada di sekitar maulid Nabi Saw; ada kisah, keajaiban, mukjizat dan lain sebagainya, namun diantara sekian banyak itu penulis ingin berbagi satu yang mudah-mudahan bisa menjadi pengetahuan tambahan dalam khazanah keislaman dan juga memberi bermanfaat bagi khalayak banyak.

Perlu diketahui bahwa nama-nama bulan dalam tahun hijriyyah diantaranya : muharram, shafar, rabiul awwal, rabius tsani (rabiul akhir), jumadil awwal, jumadis tsani (jumadil akhir), rajab, sya’ban, ramadhan, syawal, dzul qa’dah, dan dzul hijjah. Jadi Rasulullah Saw dilahirkan pada bulan ketiga dalam susunan tahun qamariyah yaitu rabiul awwal.

Sedangkan dalam tahun syamsiyah atau masehi, Nabi dilahirkan pada 20 April 571 M yaitu 52 tahun sebelum beliau hijrah ke Madinah, akan tetapi nama-nama bulan di atas sudah masyhur di kalangan bangsa Arab.

Salah satu keutamaan Nabi Muhammad Saw ketika di dalam kandungan ibunya adalah doanya para nabi dan rasul, hal ini diceritakan dalam riwayat yang tertuang dalam kitab “Maulid Syarf al-Anam”, Natsar atau prosa yang ke-empat, hadis dari Zaid bin Abdillah bin Wahab yang tiada lain adalah sepupu Nabi Saw dari pihak ibunya.

Zaid menuturkan berdasarkan apa yang ia dengar dari bibinya itu bahwa dalam masa kehamilannya yang sembilan bulan itu ia didatangi para nabi dan rasul dan diberi kabar gembira serta didoakan, namun kejadiannya itu terjadi ketika Aminah sedang dalam keadaan tidur dan bermimpi.

Jika Nabi Saw lahir pada bulan rabiul awwal, maka bulan pertama kehamilan Aminah itu jatuh pada bulan jumadis tsani (jumadil akhir) terus hingga sampai rabiul awwal.

Dalam riwayat itu dituturkan bahwa pada bulan pertama yaitu jumadis tsani/akhir dari masa kehamilannya itu Aminah didatangi Nabi Adam As dalam mimpinya, beliau memberi tahu Aminah bahwa ia tengah mengandung makhluk paling mulia se-alam raya.

Lalu pada bulan kedua yaitu rajab Aminah dikunjungi oleh Nabi Idris As, beliau mengabarkan kepada Aminah tentang kebanggaan dan kemampuan Muhammad Saw yang istimewa,bernilai dan berharga.

Selanjutnya pada bulan ketiga yakni sya’ban, kali ini Nabi Nuh As yang mengunjungi Aminah, beliau berkata kepada Aminah “Sesungguhnya kamu telah mengandung seorang penolong sekaligus seorang penakluk”.

Kemudian di bulan keempat yaitu ramadhan, Nabi Ibrahim As yang bergelar al-Khalil datang kepada Aminah, beliau menyebutkan tentang keutamaan dan kedudukan Muhammad Saw yang mulia.

Di bulan kelima yakni syawwal, Aminah disambangi Nabi Ismail As, beliau memberi kabar gembira kepada Aminah bahwa anak laki-lakinya adalah seorang pemilik kehormatan dan kemuliaan.

Dilanjutkan pada bulan keenam yaitu dzul qa’dah, Nabi Musa As yang bergelar al-Kalim mendatangi Aminah, beliau memberi informasi tentang martabat dan Jaah (kemuliaan) Muhammad Saw yang agung.

Lalu pada bulan ketujuh yaitu dzul hijjah, Aminah bermimpi tengah bertemu Nabi Dawud As, beliau memberitahu Aminah bahwa ia tengah mengandung seorang pemilik kedudukan yang terpuji, pemilik telaga yang diramalkan yaitu telaga kautsar, pemilik panji yang dijanjikan dan pemilik kemuliaan serta kedermawanan. Selain itu, beliau juga mengkhabarkan bahwa anak laki-lakinya itu pemilik maqam atau derajat yang terpuji.

Pada bulan kedelapan yakni muharram, kali ini giliran Nabi Sulaiman As mengunjungi Aminah, beliau mengabarkan bahwa ia tengah mengandung seorang nabi akhir zaman.

Setelahnya, di bulan kesembilan yaitu shafar ke rabiul awwal, Nabi Isa As yang bergelar al-Masih menemui Aminah, beliau berkata kepada Aminah ; “Sesungguhnya kamu telah dikhususkan dan diistimewakan dengan seseorang yang membawa agama yang benar, serta seorang pemilik lisan yang fasih”.

Selain itu mereka semua Alaihimus Shalatu was Salamu berkata kepada Aminah; “Apabila telah lahir sang matahari kemenangan dan petunjuk, maka berilah ia nama Muhammad”.

Pentingnya Doa dan Usaha

Begitulah yang tertuang dalam kitab maulid, ini hanyalah satu dari sekian banyak yang tersedia dalam khazanah literatur Islam tentang maulid, yang ingin penulis ambil manfaat dari kisah ini adalah bagaimana kemampuan doa bisa begitu mempengaruhi hasil dari apa yang diusahakan, jelaslah menjadi bukti bahwa dakwah Nabi Muhammad Saw dalam menyebarkan agama Islam adalah dakwah yang memperoleh kesuksesan dan kemenangan.

Kita bisa saksikan apa yang diucapkan dalam doa para nabi dan rasul untuk Aminah yang sedang mengandung itu menjadi kenyataan setelah sang jabang bayi lahir.

Rasulullah Saw menjadi makhluk paling mulia se-alam raya ini sesuai dengan apa yang Adam As sebutkan, beliau juga jadi seorang pedagang yang sukses sebagaimana yang Idris As sabdakan bahwa ia akan memiliki kemampuan yang istimewa.

Selain itu, beliau juga jadi seorang penakluk sebagaimana kisah “fath makkah” dan itu sesuai dengan apa yang didoakan oleh Nuh As serta Ia juga memperoleh kedudukan yang tinggi di kaumnya sendiri baik sebelum kenabian maupun sesudahnya, dan itu memiliki kesesuaian dengan doa Ibrahim As.

Lalu Muhammad Saw juga menjadi nabi yang terakhir, pembawa agama yang benar dan pemilik lisan yang paling fasih sebagaimana yang Sulaiman As dan Isa As ucapkan kepada Aminah.

Namun doa juga tidak menegasikan pengaruh usaha, di mana Nabi Muhammad Saw berusaha keras untuk membawa umatnya meng-esa-kan Allah, membawa mereka kepada Islam dan mengajak sahabat-sahabatnya untuk membantunya.

Dari kalangan orang dewasa ada Abu Bakr as-Shiddiq Ra., di kalangan pemuda ada Ali bin Abi Thalib Ra., di kalangan perempuan ada Khadijah binti Khuwailid Ra. yang tiada lain adalah istrinya sendiri, dan di kalangan hamba sahaya ada Zaid bin Haritsah Ra., dan sahabat-sahabatnya yang lainnya.

Semuanya tiada lain adalah karena usaha dan doa, meskipun secara hakikat semuanya mudah dalam kendali Allah Swt Tuhan seru sekalian alam, dari kisah seputar maulid inilah kita bisa meneladani Nabi Saw yang bisa menjadi penambah derajat iman kita sendiri kepada Allah Swt.

Allahumma shalli ála sayyidina Muhammad. . . .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun