Menilik salah satu UMKM yang ada di Desa Sranten, yakni peternakan ayam petelur. Kami tim KKN Digiswara diberi kesempatan untuk melihat langsung bagaimana proses dalam usaha ini. Peternakan ini dikelola oleh warga lokal dengan mengedepankan inovasi dan adaptasi untuk kunci keberlangsungan usahanya di tengah tantangan iklim tahun ini. Peternak melakukan pemeliharaan ayam yang dilakukan secara cermat, dimulai dari pemilihan ayam usia 13 minggu untuk meminimalkan risiko penyakit, serta menyusun pola pemberian pakan yang disesuaikan dengan kondisi cuaca ekstrem. Saat siang hari yang panas, porsi pakan dikurangi dan diberikan lebih banyak di sore hari agar ayam tidak stres, mengingat ayam tidak memiliki kelenjar keringat.
   Kesejahteraan ayam juga tidak luput dari perhatian. Setiap pagi, ayam dilepas ke area terbuka untuk menikmati udara segar, yang terbukti mampu menjaga produktivitas telur tetap tinggi. Strategi sederhana ini terbukti efektif menjaga produktivitas telur tetap stabil. Bahkan untuk menjaga populasi sehat, ayam yang telah menua segera dijual, sehingga komposisi kandang selalu prima dan bebas penularan penyakit. UMKM ini adalah contoh nyata bagaimana pelaku usaha desa mampu bertahan dengan inovasi lokal. Tidak hanya mencukupi kebutuhan pangan masyarakat, tetapi juga menjadi inspirasi dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan di lingkungan masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI