Mohon tunggu...
Ruang Musik
Ruang Musik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi Universitas Pertamina

Berita seputar musik di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Institut Musik Jalanan, Wadah Perlawanan Diskriminatif untuk Musisi Jalanan

17 November 2022   16:15 Diperbarui: 17 November 2022   16:29 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta - Institut Musik Jalanan (IMJ) menjadi sebuah jawaban atas ketidakadilan yang diterima oleh pengamen jalanan dengan membuat tata kelola aturan khusus musisi jalanan (14/11).

Institut Musik Jalanan (IMJ) yang di pelopori oleh Andi Malewa merupakan sebuah lembaga kurasi, lisensi, dan akses ngamen dalam ruang publik. IMJ hadir atas dasar kerisauan seorang pendiri akan ketidakadilan yang dialami oleh para pengamen.

Pada tahun 2017, Institut Musik Jalanan (IMJ) turut diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kehadiran IMJ memberikan ruang baru kepada pengamen jalanan, agar mereka mendapat hak dalam menuangkan suaranya.

Sudah 6 tahun Institut Musik Jalanan bekerjasama dengan pemerintah dalam melakukan tata kelola musik jalanan untuk mendapat akses mengamen di ruang publik secara legal. "IMJ ikut memasukkan dua poin dalam RUU pemajuan kebudayaan. Salah satu poinnya itu pada pasal 44 berbunyi : Pemerintah daerah wajib memberikan ruang untuk berkesenian. Ruang berekspresi bagi pelaku seni budaya di kota tersebut, termasuk street musician," Tegas Andi, Pendiri IMJ.

Saat ini Institut Musik Indonesia membuka ruang ekspresi bagi para musisi jalanan untuk menampilkan performance nya di ruang publik. IMJ berkolaborasi dengan Disparekraf  pada program yang bertajuk "Jakarta Music Corner" pada beberapa area di Jakarta. Area tersebut yaitu kawasan hexagonal Tebet, atrium PGC Cililitan, kota tua Jakarta, serta Halte Transjakarta (Halte GBK, Tosari, dan Ancol).

Seorang pengguna Transjakarta, Hana Diana, saat ditemui di Halte Transjakarta GBK merasa bahwa dengan adanya program "Jakarta Music Corner" membuatnya merasa terhibur. "Bagus sih, kan nunggu TJ biasanya lama, suka bosan. Dengan adanya program musik itu bisa lebih enjoy sambil mendengarkan lagu-lagu," Ucap Hana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun