Mohon tunggu...
Riski Rosalie
Riski Rosalie Mohon Tunggu... Freelancer - Listen, Keep, Write it Down

Sastra

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Godaan Belanja Online

4 Maret 2021   21:14 Diperbarui: 4 Maret 2021   21:17 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.unsplash.com (rupixen.com)

Kebiasaan belanja online di Indonesia bukanlah hal yang baru naik dalam tahun-tahun belakangan. Sudah sejak lama kebiasaan belanja secara online meramai di Indonesia. Pada masa awal tren belanja online kita mengenal ada si hijau, si bagus, si merah, si sebelas, dan si biru sebagai e-commerce. 

Adanya pandemi covid-19 membuat kebiasaan belanja secara online mendapati angka yang melonjak drastis. Dipeloporinya untuk stay at home membuat trafik transaksi belanja online ramai. 

Di luar dari pada itu, godaan dari e-commerce untuk belanja online juga terus memapar. Misalnya saja promo tanggal cantik seperti 11.11, 12.12, dan tanggal cantik lainnya. Itupun belum termasuk godaan berbagai promo hari-hari besar, seperti promo akhir tahun, ramadhan, lebaran, ataupun promo kemerdekaan. Berbagai bentuk godaan dipaparkan agar tergoda untuk melakukan transaksi pembelian di e-commerce. 

Kini godaan dari e-commerce juga semakin menggoda. Salah satu e-commerce goyang-goyang bahkan telah menyediakan fasilitas bayar nanti alias paylater. Fasilitas ini tidak tersedia bagi semua pengguna e-commerce, hanya pengguna terpilih yang akan ditawari fasilitas tambahan ini melalui fitur di aplikasi. Bila telah mendapatkan fasilitas tersebut, bukan tidak mungkin kebiasaan berbelanja online yang standar berubah menjadi konsumtif, dan yang konsumtif menjadi lebih konsumtif, hingga susah untuk dikendalikan. 

Yang perlu untuk diwaspadai dari fasilitas paylater ini adalah pengendalian diri. Bila tidak sanggup membayar kreditnya maka urusannya akan melibatkan pihak penagih dari otoritas ketiga yang bekerja sama dengan pihak e-commerce. Hal ini sama seperti ketika berbelanja menggunakan fasilitas kartu kredit. 

Terpaan godaan dari e-commerce tidak dapat disalahkan, karena memang sejatinya sudah menjadi tugas dari pihak e-commerce untuk membuat konsumen melakukan transaksi belanja di e-commerce. Kembali pada diri kita sebagai pembuat keputusan dalam melakukan transaski belanja online di e-commerce. Apakah kita tipikal belanja karena kebutuhan, atau tipikal yang tergoda oleh promo-promo sampai membuat diri membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun