Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

WHO : Sosis, Bacon dan Ham Positif Menyebabkan Kanker

27 Oktober 2015   03:35 Diperbarui: 27 Oktober 2015   05:25 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengkonsumsi daging olahan seperti sosis, daging asap,  bacon dan ham meningkatkan resiko kanker usus dan kolon. Ilustrasi : http://goldenvalleynatural.com

Laporan World Health Organization (WHO)  yang baru saja dikeluarkan Senin tanggal 26 Oktober 2016 menyebutkan bahwa daging olahan seperti sosis, ham dan daging olahan lainnya melalui proses fermentasi, penggaraman, pengeringan, pengasapan serta pelayuan terkait langsung dengan kanker. Daging merah yang belum diolah seperti daging sapi, kuda, domba, babi diduga kuat juga terkait dengan kanker.

Daging olahan melalui proses fermentasi, pengeringan, pengasapan, curing dan penggaraman dikaitkan langsung dengan kejadian kanker usus dan rektum. Photo: http://www.radionz.co.nz

Studi yang dilakukan oleh Agency for Research of Cancer (IARC) ini menyebutkan adanya bukti yang sangat kuat bahwa daging olahan menyebabkan kanker usus (colorectal cancer). Studi yang dilakukan oleh IARC ini dilakukan dengan menganalisa lebih dari 800 hasil penelitian di seluruh dunia terkait hubungan antara daging olahan dengan kanker.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa setiap 50 gram konsumsi daging olahan akan meningkatkan resiko terjadinya kanker usus sebesar 15%. Berdasarkan hasil temuan ini IARC mengkategorikan konsumsi daging olahan ini dalam kategori yang sama dengan rokok dan asbes sebagai zat karsinogenik.

Daging merah seperti daging sapi, kambing, domba, kuda, dan babi diduga kuat terkait dengan kanker.  Photo: https://d1ai9qtk9p41kl.cloudfront.net

Daging yang belum diproses seperti daging merah juga beresiko tinggi menimbulkan kanker colon dan rektum, pankreas dan juga prostat. Oleh sebab itu,  daging merah juga dimasukkan dalam kelompok 2A sebagai bahan yang kemungkinan sebagai penyebab kanker. Kategori ini sama dengan glyphossate yaitu bahan kimia pembasmi gulma.

Daging olahan ini menyebabkan kematian akibat kanker sebanyak 34.000 orang setiap tahunnya, sedangkan untuk konsumsi daging merah dikaitkan  dengan kematian sebanyak 50.000 orang akibat kanker.

Angka kematian akibat mengkonsumsi daging olahan maupun daging merah yang belum diolah ini memang masih lebih rendah jika dibandingkan dengan angka kematian yang disebabkan oleh rokok dan alkohol yaitu sebanyak 600.000 setiap tahunnya dan juga akibat polusi udara sebanyak 200.000 orang. Namun mengingat semakin meningkatnya angka kematian akibat kanker terkait dengan konsumsi daging olahan dan daging merah ini, angka kematian ini sudah dikategorikan mengkhawatirkan .

Mengingat daging merah merupakan salah satu bahan makanan yang kaya akan zat nutrisi dan mineral yang diperlukan oleh tubuh, WHO menganjurkan agar setiap negara membuat aturan terkait konsumsi daging ini dalam batas yang masih dikategorikan sebagai “batas sehat” .

Walaupun konsumsi daging Indonesia masih digolongkan rendah jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, namun hasil temuan WHO ini perlu diwaspadai. Sumber : http://www.thepigsite.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun