Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Terobosan Baru Teknologi Budidaya Lobster Batu

8 Oktober 2016   17:42 Diperbarui: 8 Oktober 2016   18:43 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Untuk pertama kalinya di dunia teknologi budidaya lobster ditemukan oleh University of Tasmania . Sumber: ABC News: Emilie Gramenz

Pengumuman yang baru saja disampaikan oleh ilmuwan dari University of Tasmania ini dianggap sebagai terobosan baru yang sangat signifikan  dalam bidang budidaya lobster batu, karena selama ini belum pernah ada yang dapat membudidayakannya.

Budidaya lobster memang telah berhasil dilakukan di Indonesia, namun stok  lobster muda nya masih diambil dari alam.

Hal ini cukup beralasan kompleksitas siklus hidup lobster batu ini sehingga teknologi budidayanya sangat sulit dilakukan, terutama teknologi penetasan telurnya.  Selama produksi lobster batu hanya terjadi secara alami di alam.

Temuan ini tentu saja sangat menjanjikan mengingat lobster batu ini harganya sangat mahal dan umumnya hanya  menghiasi menu restoran kelas atas dunia.

Sejak tahun 1980 an banyak kalangan mencoba untuk membudidayakan lobster batu ini, namun hanya dalam skala sangat kecil dan masing menggunakan antibiotik dalam rangkaian budidayanya.

Namun kini para ilmuwan dari Hobart's Institute for Marine and Antarctic Studies, University of Tasmania setelah bekerja keras selama lebih dari 17 tahun berhasil menguasai teknologi budidaya lobster batu ini mulai dari penetasan sampai pembesarannya. Lihat videonya di sini.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa lobster batu ini memiliki siklus larva yang sangat komplek. Dengan cara memanipulasi kualitas air dan ekologinya,  teknologi baru ini tidak memerlukan lagi antibiotik untuk menjamin larva dapat berkembang dan mengalami metamorphosis.

Tahapan larva ini yang paling sulit dikuasi teknologinya. Sumber:ABC News: Emilie Gramenz
Tahapan larva ini yang paling sulit dikuasi teknologinya. Sumber:ABC News: Emilie Gramenz
Teknologi budidaya ini akan dapat menyediakan benih lobster dalam jumlah besar. Sumber: ABC News: Emilie Gramenz
Teknologi budidaya ini akan dapat menyediakan benih lobster dalam jumlah besar. Sumber: ABC News: Emilie Gramenz
Salah satu tahapan yang paling sulit dikuasai dalam budidaya lobster ini adalah ketika larva berada pada tahap akhir perkembangannya yang dinamakan metamorphosis.  Dalam tahapan ini terjadi perubahan yang drastis dari larva menjadi bentuk seperti lobster kecil dan prosesnya hanya memerlukan waktu hanya 10-15 menit saja, sehingga tahapan ini dianggap sebagai tahapan yang paling kritis dalam budidayanya.  Kegagalan penguasaan teknik budidaya pada tahap yang paling kritis ini akan membuat larva mati dan tidak berkembang.

Temuan ini tentunya merupakan terobosan dalam industri lobster dunia karena dapat dilakukan dengan biaya yang lebih mudah karena disamping stok lobster mudanya dapat disediakan dengan dalam jumlah banyak, pemeliharannya juga dapat dilakukan di luar habitat alaminya.

Dengan dikuasainya teknologi penetasan lobster ini, maka stok lobster muda dapat dilakukan secara masal sehingga ongkos produksi nya jauh lebih murah.

Fasilitas penelitian University of Tasmania dalam bidang marine science merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Sumber: wp.architecture.com.au
Fasilitas penelitian University of Tasmania dalam bidang marine science merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Sumber: wp.architecture.com.au
Reputasi University of Tasminia dalam bidang marine science memang sudah dikenal dunia.  Disamping temuan ini, universitas ini dikenal juga keunggulannya dalam bidang teknologi laut dalam tertama diperairan kutub selatan.  Fasiltas laboratorium yang dimiliki oleh universitas ini yang terletak di kota Hobart ini merupakan salah satu yang terbaik di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun