Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bola Liar Pembukaan Pangkalan Militer Rusia di Papua

23 April 2025   10:04 Diperbarui: 23 April 2025   12:39 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri pertahanan Indonesia dan sekretaris  Russian Security Council bertemu di Jakarta. Photo: Reuters: Ajeng Dinar Ulfiana.

Di tengah tengah suasana yang makin memanas menjelang pemilu  tingkat federal  di Australia muncul pernyataan yang membuat perdebatan antar  anggota parlemen semakin panas dan sengit. Informasi tentang rencana Rusia membuka pangkalan militernya di Indonesia  menyebabkan kekisruhan  politik di tengah kampanye pemilihan umum tingkat federal Australia.

Pernyataan yang disampaikan oleh anggota parlemen dari Partai Buruh bahwa Rusia telah mengajukan permintaaan kepada pemerintah Indonesia atas pembukaan pangkalan Rusia di Papua bak menyiram minyak di kobaran api api.

Sontak saja pernyataan ini menjadi bola liar  karena secara geopolitik dan keamanan  Australia berada di kubu Amerika dan berseberangan  dengan Rusia dan tentunya jika isu yang beredar ini benar  maka tentunya akan merubah peta pertahanan dan keamanan  regional secara drastis

Isu panas yang beredar ini tentu saja bukan sembarang isu karena didasari oleh publikasi intelejen Australia yang mengungkapkan bahwa Rusia telah melakukan permintaan resmi ke Indonesia untuk menempatkan pesawat Rusia di Pangkalan Angkatan Udara Manuhua di Biak Numfor di propinsi Papua, Indonesia. Posisi pangkalan udara ini sangat dekat dengan Australia karena jaraknya hanya hanya 1.400 kilometer dari Darwin yang dari sisi keamanan akan menjadi ancaman yang nyata bagi Australia  jika konflik terjadi.

Isu ini menggelinding bak  bola salju yang mulai tidak terkendali ketika Perdana Menteri Australia menolak menjawab apakah pemerintah   mengetahui  kenyataan yang sebenarnya terkait rencana pembukaan pangkalan udara  Rusia ini. Bola salju ini semakin membesar  setelah Duta Besar Rusia untuk Indonesia menyindir Australia, bahwa Australia  sedang memainkan isu Rusia terkait informasi hubungan militer yang lebih erat antara Rusia dan Indonesia untuk kepentingan pemilu.

Walaupun berdasarkan analisa intelejen Australia prospek pembukaan pangkalan militer Rusia di Papua ini kecil kemungkinannya, namun isu penempatan pesawat militer Rusia terus bergulir karena Perdana Menteri Australia menolak memberikan informasi atas kebenarannya. Disamping itu belum ada pejabat terkait Indonesia yang  secara terbuka menyangkal bahwa permintaan telah diajukan.

Isu ini semakin memanas karena digunakan sebagai isu politik dan keamanan dari kedua kekuatan politik  yang berseberangan.  Anggota parlemen dari patai buruh menyatakan bahwa Rusia tidak pernah mengajukan permintaan dan klaim  yang disampaikan oleh pihak oposisi tidak berdasar.  Apalagi anggota parlemen yang membuat pernyataan  ini menolak  memberikan informasi lebih lanjut terkait keabsahan pernyataannya.

Ketegangan antara Australia yang notabene adalah sekutu Amerika dengan Rusia memang sudah lama tejadi dan  memuncak ketika Rusia menginvasi Ukraina. Perdana Menteri Australia secara terbuka menuduh Rusia melakukan propaganda dan ekspansi militernya ke wilayah yang sangat sensitif yang akan mengancam keamanan Australia.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia dalam tulisannya di media Indonesia ternyata tidak menyinggung sama sekali apakah Rusia pernah meminta Indonesia terkait pangkalan udara yang diributkan oleh pihak Australia ini.

Apa Manfaatnya Bagi Rusia?

Terlepas dari validitas  isu yang beredar di Australia, pertanyaan yang paling mendasar adalah mengapa Moskow yang posisinya 9.300 km dari Jakarta dan 11.000 dari Darwin merencanakan membuka pangkalan udaranya di Biak? Pertanyaan lain yang muncul adalah mengapa Rusia mendekati Indonesia padahal Rusia sudah dapat dipastikan faham bahwa Indonesia dan Australia memiliki kerjasama pertahanan yang erat. Jika hal ini benar apa yang sebenarkan akan didapatkan oleh Indonesia jika kerjasama pertahanan ini terwujud?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun