Di tengah-tengah memuncaknya nafsu Amerika, NATO, Uni Eropa dan sekutunya mempersenjatai Ukraika dan menjadikan Ukraina sebagai ladang percobaan senjata dan juga penjualan senjata, muncul inisiatif Tiongkok yang mengejutkan di ajang Munich Security Conference hari Sabtu lalu (18/2).
Inisiatif Tiongkok yang merupakan salah satu anggota Dewan Keamanan PPB ini menjadi warna tersendiri, karena nyaris ajang ini kembali menjadi ajang negara barat untuk megobarkan perang Ukraina-Rusia lebih besar lagi.
Di ajang ini Amerika dan sekutunya kembali ramai-ramai mengutuk Rusia dan menambah sanksi di tengah rengekan presiden Ukraina untuk menambah bantuan persenjataan melawan Rusia.
Utusan pemerintah Tiongkok di Munich Security Conference yaitu Wang Yi yang merupakan diplomat senior ini mengusulkan pendekatan integritas wilayah dan kepentingan keamanan Rusia sebagai kunci penyelesaian konflik ini.
Tiongkok yang juga kini dijadikan "musuh" oleh Amerika dan sekutunya dinilai secara jernih melihat akar permasalahannya yang sebenarnya yang menjadi pemicu perang Ukraina-Rusia.
Peringatan Rusia kepada Ukraina akan tidak mengambil langkah yang membahayakan keamanan Rusia sebelum perang pecah memang dianggap angin oleh presiden Ukraina.
Pengabaian ini tentunya berasalan karena Presiden Ukriana memperhitungkan Rusia tidak akan berani menyerang Ukraina kalau negeri ini didukung oleh Barat.
Salah perhitungan inilah yang akhirnya menimbulkan perang dan menjadikan krisis konflik Ukraina-Rusia ini semakin dalam karena pada akhirnya Ukraina dijadikan sebagai alat politik Amerika dan sekutunya dan juga sebagai pemerintahan boneka yang bisa dikendalikan.
Inisiatif yang mengejutkan yang datang Tiongkok ini mendapat tanggapan yang sangat serius karena menggambarkan sikap Tiongkok bahwa perang Rusia-Ukraina bukan semata mata masalah Eropa dan Amerika.
Di samping itu Tiongkok kini merupakan salah satu negara paling dekat dengan Rusia yang politik luar negerinya yang sinergis.