Kemalangan yang menimpa keluarga inilah yang menjadi titik balik di kehidupan Pattel untuk kembali ke bangku kuliah dan bertekat belajar lebih giat lagi, walaupun pada kenyataannya dirinya harus membolos  karena harus bekerja mencari nafkah.
Di tahun pertama bahkan Pattel meminta pada  dosennya  agar mendapat dispensasi tidak mengikuti ujian karena tingkat kehadirannya yang sangat rendah.
Saat meminta dispensasi ini dirinya tidak pernah menceritakan bahwa ketidak hadirannya di kelas karena harus bekerja menjadi nafkah karena dirinya tidak ingin mencari simpati atas keadaan yang dialaminya dan keluarganya.
Namun akhirnya dosennya  mengatahui alasan mengapa Pattel jarang hadir di kelas karena mendapat cerita dari teman teman sekelasnya. Atas dasar inilah akhirnya gurunya memberikan kesempatan pada Pattel untuk menempuh ujian susulan.
Hasil ujian Pattel memberi kejutan dan kehebohan  karena setelah diumumkan ternyata Pattel meraih peringkat kedua di kelasnya.
Pada suatu titik di tengah tengah kesulitan keuangan ini Pattel memutuskan  bidang yang akan didalaminya adalah bidang hukum karena dirinya merasa bahwa masa depannya ada di bidang ini.
Pattel memang banyak mendapat bantuan dari orang orang di sekitarnya selama hidupnya untuk membantu biaya sekolahnya. Salah satu orang yang dianggap Pattel berjasa dalam menunjang biaya pendidikannya adalah  seorang pemilik hotel di Kerala.
Saat itu Pattel memohon kepada pemilik hotel ini untuk memberinya pekerjaan, karena jika tidak maka sekolahnya dirinya tidak akan dapat sekolah  lagi.
Titik Balik
Bekat kegigitan, perjuangan dan tekadnya akhirnya  Patel meraih gelar dalam bidang ilmu politik di tahun 1992 lalu.
Selanjutnya Pattel mendapat pekerjaan di kantor pengacara untuk menyambung hidupnya.
Ditempat bekerjanya ini Pattel dapat diandalkan karena hasil kerjanya  yang sangat bagus sehingga dirnya bekerja sampai 10 lahun lamanya.