Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bahaya Laten Mikroplastik dan Nanoplastik bagi Kesehatan Semakin Nyata

10 Juli 2022   11:45 Diperbarui: 12 Juli 2022   19:02 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sirkulasi mikropastik dan nanoplastik dalamtubuh manusia. Sumber: Paul et al 2020, Royal Sciety of Chemestry.

Hasil penelusuran yang dilakukan oleh para peneliti menunjukkan bahwa mikroplastik ini sudah mengkontaminasi susu yang beredar di pasaran di Perancis dan Switzerland sejak tahun 2021 lalu.

Terkontaminasinya produk peternakan seperti susu, daging dan juga kemungkinan besar telur memang tidak mengherankan karena penggunakan bahan dan peralatan berbahan plastis sangat masif digunakan baik di peternakan peternakan besar maupun peternakan rakyat. Hal yang sama juga terjadi pada industri perikanan.

Oleh sebab itu, sumber kontaminasi mikroplastik utamanya yang berukuran sangat kecil dapat berasal dari bahan plastik yang digunakan ini yang masuk melalui air minum dan pakan ternak.

Sayangnya banyak orang yang tidak sadar bahwa kontaminasi mikroplastik ini sudah masuk ke dalam rantai makanan dan akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia.

Salah satu sumber kontaminasi mikroplastik ini adalah laut yang pencemaran plastiknya sudah tidak terkendali.

Mikroplastik dengan ukuran sangat kecil dapat masuk kedalam tubuh mulai dari plankton, kerang, ikan ukuran kecil sampai dengan ikan dengan ukuran besar seperti ikan paus yang berdampak pada kerusakan organ tubuhnya.

Selanjutnya produk laut yang terkontamisasi ini dapat masuk ke tubuh manusia jika mengkonsumsi produk perikanan ini.

Bagaimana dengan Indonesia?

Ditemukannya mikroplastik pada produk peternakan seperti daging dan susu ini dan produk perikanan menunjukkan bahwa mikroplastik sudah masuk ke dalam rantai makanan dan merupakan fenomena gunung es yang harus segera dicarikan solusinya karena mengancam kesehatan manusia.

Bagi negeri berkembang termasuk Indonesia tingkat permasalahan kontaminasi mikroplastik dan nanoplastik ini tentunya lebih serius karena peraturan penggunaan plastik masih belum diterapkan dengan serius sehingga tingkat pencemarannya diperkirakan lebih tinggi jika dibandingkan dengan di negara negara maju.

Dalam kondisi seperti ini evaluasi keamanan pangan utamanya produk peternakan seperti susu, daging dan telur dan juga perikanan perlu memasukkan mikroplastik sebagai salah satu parameter untuk menyatakan bahwa bahan pangan tersebut layak untuk dikonsumsi.

Masalah kontaminasi mikropastik dan nanoplastik yang sangat luas dan mengancam kesehatan manusia ini perlu diantisipasi dan ditangani secara serius di Indonesia karena akan berdampak buruk tidak saja pada lingkungan namun juga pada kesehatan masyarakat tanpa disadari banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun