Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Teknologi Kloning Terbaru, Menghidupkan Kembali Tikus dari Sel Kulit Kering

8 Juli 2022   09:34 Diperbarui: 9 Juli 2022   10:30 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tikus percobaan penelitian. (sumber: PIXABAY/CAPRI23AUTO via kompas.com)

Embrio yang memasuki tahap awal ini yang dikenal dengan blastosis selanjutnya dikeluarkan isinya dan digani tdengan sel diploid yang dipanen dari sel kulit ekor tikus yang telah dikeringkan.

Prosedur menghasilkan tikus kloning dari sel kulit kering. Sumber: Wakayama et al, 2022, Nature Communications
Prosedur menghasilkan tikus kloning dari sel kulit kering. Sumber: Wakayama et al, 2022, Nature Communications

Selanjutnya sel yang telah mengalami penggantian isi nya ini ditanamkan pada rahim tikus dan menghasilkan tikus yang diberi nama Dorami yang diambil dari nama robot dalam cerita manga Doraemon.

Dorami ternyata bukanlah satu satunya tikus yang dihasilka, namun ada 74 tikus lainnya yang berhasil dihidupkan kembali dengan menggunakan sel kulit kering yang diambil dari bagian ekor ini.

Hal yang juga menggembirakan adalah ketika tikus tikus hasil kloning ini dikawinkan ternyata menghasilkan keturunan sebagaimana tikus normal lainnya.

Dorami tikus betina hasil kloning ini setelah dikawinkan dengan tikus jantan normal berwarna putih ternyata berhasil menghasilkan anak anak normal yang berwarna coklat.

Membuka Cakrawala Baru

Hasil penelitian ini dinilai akan memberikan manfaat yang sangat besar dalam bidang konservasi untuk menghidupkan kembali spesies yang telah punah namun masih memiliki spesimen keringnya di laboratorium ataupun di museum.

Teknologi terbaru ini juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan populasi hewan yang kini terancam punah untuk dapat diperbanyak jumlahnya melalui program kloning ini.

Dorami (warna hitam paling kiri) tikus hasil kloning dari sel kulit kering yang diambil dari ekor. (Photo: University of Yamanashi)
Dorami (warna hitam paling kiri) tikus hasil kloning dari sel kulit kering yang diambil dari ekor. (Photo: University of Yamanashi)

Teknologi terbaru ini dinilai memberikan harapan baru karena sel kulit relatif lebih mudah untuk dikeringkan dan disimpan jalam jangka waktu yang sangat lama dengan biaya penyimpanan yang murah.

Seperti yang kita ketahui bahwa langkanya hewan membuat keragaman genetiknya juga menurun dan pada umumnya menyebabkan perkawinan sedarah atau yang dikenal dengan inbreeding yang dapat berujung pada penurunan kualitas hidup suatu spesies yang mempercepat kepunahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun