Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PM Inggris Boris Johnson di Pinggir Jurang Kehancuran

7 Juli 2022   07:51 Diperbarui: 8 Juli 2022   05:09 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Photo kegagahan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang berjalan bersama presiden Ukraina di medan perang tampaknya tidak dapat menolong banyak karir politiknya yang kini berada di pinggir jurang kehancuran.

Nampak jelas sekali suara vokal Boris Johnson terkait perang Rusia dan Ukraina dan kebijakannya yang kontroversil mendukung penuh Amerika  tanpa kecuali  di tengah tengah badai politik dalam negeri Inggris merupakan pengalihan isu semata.

Masalah dalam negeri Inggris baik yang menyangkut politik maupun ekonomi merupakan api dalam sekam yang setiap  saat akan berubah menjadi kobaran api besar.

Tidak dapat dipungkiri perang Ukraina  dan Rusia membuat perekonomian Inggris memburuk akibat peningkatan harga BBM dan kebutuhan pokok yang dirasakan secara langsung oleh masyarakat Inggris.

Sederetan permasalah poltik seperti skandal pesta yang diadakan oleh Boris Johnson selama masa lockdown Covid-19 merupakan pemicu utama yang memiliki efek domino munculnya permasalahan politik lainnya.

Sebagaimana yang pernah diulas sebelumnya  (baca selengkapnya di sini) walaupun Boris Johnson selamat dari mosi tidak percaya, namun  ada indikasi bahwa dukungan terhadap dirinya sudah mulai tergerus.

Pengunduran masal pendukungnya termasuk meteri yang memegang kunci dalam pemerintahan dalam beberapa hari ini membuktikan hal tersebut.

Pengunduran secara masal ini dapat diartikan sebagai  lonceng kematian karir politk Boris Johnson yang dikenal urakan dan penuh kontrovesial  ini

Sebenarnya jika Boris Johnson dapat membaca perkembangan situasi politik akhir akhir ini utamanya hasil voting dari mosi tidak percaya terhadap dirinya beberapa bulan lalu, seharusnya secara bijak dirinya mengambil keputusan untuk mengundurkan diri, karena permasalahan poltik dan ekonomi yang dihadapinya sangat massif.

Namun sayangnya Perdana Menteri Inggris ini lebih memilih untuk bertahan dengan harapan gonjang ganjing poltik ini akan mereda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun