Terungkapnya peran  Amerika ini membuat pejabat Amerika mau tidak mau harus menjelaskan pemberitaan ini.
Menanggapi laporan New York Times, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan di bawah undang-undang  yang berlaku di Amerikan bahwa departemen luar negeri  tidak dapat memberikan komentar.
Price hanya dapat memberikan pernyataan bahwa  kebijakan AS terhadap Arab Saudi "akan memprioritaskan supremasi hukum dan menghormati hak asasi manusia".
Laporan intelijen AS yang dikeluarkan pada Februari lalu menyebutkan bahwa putra mahkota Saudi menyetujui operasi untuk menangkap atau membunuh Khashoggi.
Bagiamana Mereka dilatih?
Pelatihan tersebut diberikan oleh tim pelatih elite yang dimiliki oleh perusahaan ekuitas swasta Cerberus Capital Management dan dirancang untuk melindungi para pemimpin Saudi.
Keterlibatan pelatihan ini dibenarkan oleh Eksekutif senior Cerberus,  Louis Bremer dengan menyatakan bahwa  perusahaannya melatih empat anggota tim pembunuh Khashoggi tahun lalu dalam jawaban tertulis atas pertanyaan dari anggota Kongres sebagai bagian dari pencalonannya untuk pekerjaan senior Pentagon di era pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.
Menurut aturan yang berlaku Departemen Luar Negeri AS dan lembaga pemerintah lainnya bertanggung jawab untuk memeriksa pasukan asing yang dilatih di wilayah AS.
Laporan New York Times menyatakan bahwa dalam hal ini  tidak ada bukti bahwa pejabat Amerika yang menyetujui pelatihan ini dan  mengetahui  keterlibatan pemerintah Saudi.
Lisensi untuk memberikan pelatihan paramiliter kepada Pengawal Kerajaan Saudi pertama kali dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri pada tahun 2014 di era pemerintahan  Barack Obama. Pelatihan ini ternyata  berlanjut setidaknya sampai tahun pertama pemerintahan Trump.
Laporan yang diberitakan di  Yahoo News baru baru ini  menyebutkan bahwa  tim pembunuh ini  ternyata singgah  di ibukota Mesir untuk mengambil obat yang mereka gunakan untuk membunuh Khashoggi .