Hal yang sangat mengkhawatirkan adalah jumlah penderita dengan kelompok usia di bawah 45 tahun meningkat secara tajam dengan gejala yang lebih parah jika dibandingkan dengan kejadian di tahun 2020 lalu.
Tidak hanya kelompok umur ini saja namun kelompok umur 12-15 tahun juga terdampak parah gelombang kedua Covid-19 ini. Â Jika dibandingkan dengan tahun lalu, maka saat itu tidak ada pasien dari kelompok umur ini.
India memang telah memulai program vaksinasi masalnya. Â Namun dapat dibayangkan skala jumlah penduduk yang harus ditangani sangatlah besar yaitu mencapai 1,3 milyar jiwa.
Sampai saat ini India telah melakukan vaksinasi sebanyak 114 dosis, namun sudah mulai kewalahan mengalami kekurangan vaksin.
Dalam upaya  mengatasi kekurangan vaksin ini pemerintah India mengeluarkan kebijakan untuk tidak lagi mengekspor serum produksinya untuk keperluan pembuatan vaksin di puluhan negara lain karena kebutuhan dalam negeri yang sangat mendesak.
Seperti yang telah disebutkan di atas, salah satu kesulitan utama yang dihadapi pemerintah India untuk melarang penduduknya berkumpul adalah festival keagamaan.
Dalam situasi darurat seperti saat ini saja festival keagamaan masih terus berlangsung.
Sebagai contoh festival keagamaan Kumbh Mela di Haridwar di wilayah  India Utara dengan kerumunan mencapai 5 juta orang yang sebagian besar tidak menggunakan masker masih saja berlangsung.
Kepercayaan untuk mensucikan diri di sungai Gangga inilah yang membuat pemerintah tidak dapat melarang festival keagamaan ini.
Tidak hanya sampai disitu saja sebagian besar peserta festival keagamaan ini percaya bahwa air sungai Gangga akan menyelamatkan mereka dari virus Covid-19.