Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perceraian Inggris - Uni Eropa Warnai Akhir Tahun 2020

1 Januari 2021   10:35 Diperbarui: 1 Januari 2021   11:10 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang disebutkan di atas jalan yang ditempuh Boris Johnson tidaklah mulus karena batu penghalang utama yang harus disingkirkan adalah kelompok kontra  Brexit di parlemen yang dipimpin oleh Jeremy Corbyn.

Keberanian Boris Johnson untuk menuntaskan Brexit dengan melakukan pemilu yang lebih dianggap sebagai refandum kedua yang digagas oleh lawan politiknya memang perlu diacungkan jempol karena hanya ada dua kemungkinan.

Jika kalah maka karir politiknya sebagai Perdana Menteri Inggris akan berakhir atau sebaliknya jika menang maka masalah Brexit akan dapat dituntaskan sekaligus mematikan karir politik lawan politiknya Jeremy Corbyn.

Hal pemilu memang memihak pada Boris Johnson yang memberikan kemenangan cukup telak  tidak saja kepada Jeremy Corbyn namun juga kepada partai oposisi yang saat itu semakin menguat di parlemen.

Masa sulit itu sudah berlaku karena hasil pemilu memberikan mandat  penuh pada Boris Johnson untuk menuntaskan Brexit. Hal ini tentu memudahkan Boris Johnson karena pihak yang dihadapinya kini hanya Uni Eropa.

Boris Johnson yang eksentrik berhasil menuntaskan Brexit. Photo: AFP
Boris Johnson yang eksentrik berhasil menuntaskan Brexit. Photo: AFP
Setelah melalui  jalan berliku dan terjal akhirnya Boris Johnson yang eksentrik berhasil memimpin Inggris untuk menuntaskan perceraiannya dengan Uni Eropa.

Inggris memang memiliki sejarah dan kebanggaan akan tradisi monarki  dan budayanya yang luar biasa.  Oleh sebab itu masuknya Inggris dalam Uni Eropa dianggap sebagai mengurangi kebanggan tersebut.  Hal ini tercermin dengan jelas ketika Brexit dilaksanakan yang hasilnya menginginkan Inggris keluar dari Uni Eropa.

Inggris merasa perekonomiannya makin terpuruk dan lapangan pekerjaan semakin sempit karena adanya  invasi berupa arus deras warga Uni Eropa terutama dari negara negara eks Eropa Timur yang  "mengambil" jatah pekerjaan bagi warga Inggris.

Oleh  sebab itu tidak heran jika Boris Johnson menyatakan "kemerdekaan sekarang ada di tangan kita dan kita sekarang dapat melakukan apa yang kita mau dengan cara yang berbeda dan lebih baik" sesaat setelah Inggris resmi cerai dengan Uni Eropa tadi malam.

Tantangan Ke depan

Peristiwa bersejarah bagi Inggris ini memang bukanlah berarti segala permasalahan akan hilang dan tuntas karena beberapa masa peralihan masih harus segera diselesaikan di awal tahun 2021 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun