Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Diplomasi Kekeluargaan Kunci Keberhasilan Pertemuan Trump - Kim Jong Un

10 Juni 2018   15:51 Diperbarui: 10 Juni 2018   16:03 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan Drastis

Namun dalam beberapa bulan ini terjadi perubahan sangat drastis terkait sikap presiden Korea Utara Kim Jong Un yang ditandai pertemuan dan dialog langsung dengan presiden Korea Selatan di wilayah perbatasan kedua negara.

Dunia memang terkejut atas terjadinya dan keberhasilan  pertemuan langsung kedua pemimpin Korea ini setelah sebelumnya ketegangan yang luar biasa terjadi antara kedua negara ini mengingat secara de facto kedua negara ini masih dalam status perang.

Namun dunia lebih dikejutkan lagi dengan kearaban yang diperlihatkan oleh kedua pemimpin ini dan juga hasil pertemuannya karena salah satu hasil pertemuan inilah yang membuka jalan pertemuan langsung antara Kim Jong Un dengan presiden Trump yang akan dilaksanakan hari Selasa tanggal 12 Juni mendatang di Singapore.

Walaupun masih menjadi misteri, tampaknya keinginan Korea Utara menghentikan program nuklir lah yang menjadi kunci terlaksananya pertemuan ini.

Setelah pertemuan bersejarahnya dengan presiden Korea Selatan, dalam pidato  tahunannya Kim Jong Un menyatakan bahwa negeranya telah menyelesaikan program nuklirnya dan kini akan memfokuskan pembangunan Korea Urata melalui pembangunan ekonominya.

Rencana pertemuan Kim Jon Un dan Dinald Trump ini memang sempat memudar ketika  orang dekat Trump termasuk penasehat militernya mengeluarkan pernyataan yang "menyinggung" Kom Jong Un yang meramalkan Korea Utara akan menjadi seperti Libya yang menyebabkan reaksi keras dari Korea Utara.

Dalam perkembangan selasjutnya bahkan Presiden Trump sempat mengeluarkan pernyataan bahwa pertemuan ini batal dilaksanakan karena ada hal hal yang menghambat.  Terlihat bahwa gaya diplomasi penasehat Trump ini memang tampaknya kurang memahami diplomasi gaya Asia.

Hal ini tercermin beberapa hari setelah presiden Tump membatalkan pertemuan, Tump meralat perkataannya dengan menyatakan pertemuan akan tetap berlanjut.  Kemungkinan besar Trump mulai menyadari  bahwa gaya diplomasi terbukanya tidak akan dapat bertemu dengan gaya diplomasi tertutup.

Jika ditelisik lebih dalam,  budaya diolomasi kedua negara ini memang sangat bertolak belakang.  Di satu pihak diplomasi yang dilakukan oleh pihak Amerika Serikat merupakan diplomasi terbuka yang tidak jarang mengeluarkan pernyataan secara terbuka dan blak blakan. Namun di sisi  lain gaya diplomasi yang dilakukan oleh Korea Utara adalah diplomasi tertutup yang lekat dengan budaya Asianya.

Oleh sebab itu jika dianalisa lebih dalam lagi, pertemuan kedua pimpinan ini tidak akan pernah terjadi tanpa dimulai dengan pertemuan  pendahuluan yang membuahkan keberhasilan yaitu pertemuan  antara kedua pimpinan Korea.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun