Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Emas Masa Depan Itu Bernama Pasir

27 Desember 2017   16:57 Diperbarui: 28 Desember 2017   06:37 3892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah alat berat (back hoe) penambang pasir di lereng gunung Merapi di wilayah Kabupaten Magelang Jawa Tengah.(KOMPAS.com/Ika Fitriana)

Pertumbuhan penambangan pasir ini tentu saja tidak dapat dilepaskan dari angka pertumbuhan penduduk dunia. Angka pertumbuhan penduduk dunia diperkirakan akan terus melesat yaitu mencapai peningkatan sebesar 14% dalam kurun waktu 2016 sampai 2030 mendatang. Sebagian besar penambahan penduduk ini akan masuk ke wilayah perkotaan.

Sebagian besar hasil penambangan pasir ini terserap untuk kebutuhan industri konstruksi mengingat separuh dari penduduk dunia saat ini tinggal di wilayah perkotaan dan pada tahun 2030 mendatang diperkirakan jumlah ini akan meningkat menjadi 60%.

Di samping sebagai bahan baku pembuatan konstruksi bangunan, pasir juga penting sebagai sumber bahan unntuk kebutuhan sehari hari kita karena pasir mengandung silicon dioxide yang digunakan untuk memproduksi barang keperluan sehari hari seperti produk pembersih, odol dll di samping tentunya bahan silica-nya yang digunakan untuk pembuatan gelas.

Di dalam industri lainnya pasir digunakan juga sebagai salah satu bahan baku pembuatan microchip yang ada di dalam komputer dan smartphone.

Dampak penambangan pasir
Hasil laporan PBB yang didasarkan pada citra satelit NASA, penambangan pasir di seluruh dunia telah berdampak pada penurunan kualitas lingkungan karena telah mengubah lanskap di wilayah penambangan. Perubahan lanskap ini selanjutnya berpengaruh pada perubahan iklim dan cadangan air tanah.

Perubahan lanskap ini juga sekaligus berakibat pada kehancuran flora dan fauna di wilayah penambangan dan juga wilayah sekitarnya. Penambangan pasir laut juga berdampak pada pemutihan karang dan kematian karang dan kehidupan bawah air lainnya.

Citra satelit NASA juga menunjukkan lusinan pulau di Indonesia telah lenyap akibat penambangan pasir yang tidak terkendali ini.

Perubahan lanskap Danau Poyang di Tiongkok akibat penambangan pasir. Photo: NASA
Perubahan lanskap Danau Poyang di Tiongkok akibat penambangan pasir. Photo: NASA
Pasir yang kelihatannya berlimpah saat ini di masa mendatang akan semakin langka dan sulit didapat mengingat laju penambangannya jauh melebihi pembentukan pasir secara alami. Di samping itu pasir akan semakin langka dengan adanya pembatasan penambangan pasir.

Posisi pasir hampir sama dengan udara yang kita hirup yang tampak berlimpah, namun kita tidak akan dapat hidup tanpa udara.

Masalahnya banyak pengambil keputusan yang belum menyadari bahwa kerusakan lingkungan akibat penambangan pasir ini sudah sedemikian intensifnya, sehingga kebijakan yang dibuatnya pun kurang dapat mengantisipasi dampak buruk penambangan pasir ini bagi kehidupan generasi depan.

Rujukan: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh, Delapan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun