Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Islam di Kalangan Aristokrat Inggris

16 Desember 2017   11:07 Diperbarui: 16 Desember 2017   11:54 3059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marmaduke Pickthall. Photo: Al Jazeera

Inggris menjadi pusat perhatian dunia ketika untuk pertama kalinya  seorang muslim yang bernama Sadiq  Khan terpilih sebagai walikota London. Dunia mungkin bertanya tanya terkait keberhasilan Sadiq  Khan ini di tengah arus  penggalangan dunia melawan terorisme dunia yang dikaitkan dengan ekstrimis Islam seperti ISIS.

Di negara demokrasi yang kental tradisi aristokat ini,  Inggris ternyata memilili penduduk sebanyak 2,7 Juta muslim yang tinggal baik di Inggris dan Wales.   Sadig Khan berhasil menarik simpati 57% warga London yang mempercayainya  sebagai walikota London.

Pengaruh Islam di dalam kerajaan Inggris memang tidak lepas dari era kolonialisasi kerajaan Inggris.  Di akhir era Victoria,  Inggris menjadi salah satu kerajaan yang banyak melakukan kolonialisasi wilayah yang sebagaian besar  penduduknya beragama Islam.  Disinilah letak  titik awal dimulainya ketertarikan kaum  aritokrat kerajaan Inggris  terhadap Islam.

 Jika ditelusuri sejarah lebih lanjut, maka akan ditemukan fakta bahwa orang Inggris yang tertarik dan akhirnya masuk Islam di era tersebut pada umumnya datang dari kalangan aristokrat muda dan juga anak pedagang terkenal. Disamping itu tercatat juga para pejelajah, kaum intelektual, adminstrator tingkat tinggi yang bekerja di negara negara yang berada di bawah hukum Inggris.

Para pakar sejarah  menyebutkan bahwa ketertarikan kaum aristokrat Inggris terhadap Islam ini disebabkan karena kedamaian, pengalaman spiritual, serta  kesederhanaan  masyarakat Islam.

Jika membicarakan sejarah muslim di tengah tengah kerajaan Inggris kita tentunya wajib membicarakan William Quilliam (catatan: di kemudian hari dikenal sebagai William Abdullah Quilliam) anak seorang pendeta dan pengrajin arloji di Liverpool.

Pada tahun 1857 Quilliam lahir sebagai Methodist dan beralih memeluk Islam di awal tahun 1880. Ketertarikan Quilliam terhadap Islam dimulai ketika dia menghabiskan masa mudanya Maroko, Tunisia dan Algeria. Di usianya yang ke 17, untuk memulihkan kesehatannya dia dianjurkan untuk tinggal di wilayah yang beriklim hangat.

Ternyata ketika tinggal di wilayah tersebut, Quilliam sangat tertarik terhadap Islam dan mulai memperlajarinya dengan tekun sampai akhirnya dia memutuskan untuk memeluk agama Islam di Maroko.

Sekembalinya dari wilayah tersebut Qulliam mulai mempromosikan Islam di Liverpool dengan nama Islamnya Abdullah.  Di usianya yang masih di bawah 30 tahun,  Quilliam yang memiliki profesi sebagai pengacara ini mendirikan mesjid pertama di Inggris yang diresmikan bersamaan dengan hari perayaan natal pada tahun 1889 di Liverpool.

Mesjid di Liverpool yang sudah direnovasi ini masih digunakan sebagai tempat beribadah dan belajar Islam. Sumber: Abdullah Quilliam Society
Mesjid di Liverpool yang sudah direnovasi ini masih digunakan sebagai tempat beribadah dan belajar Islam. Sumber: Abdullah Quilliam Society
Interior mesjid Liverpool yang didirikan oleh William Abdullah Quilliam. Photo: Liverpool Record Office, Liverpool Libraries
Interior mesjid Liverpool yang didirikan oleh William Abdullah Quilliam. Photo: Liverpool Record Office, Liverpool Libraries
Kiprah Abdullah Qulliam ini dalam menyebarkan Islam di Inggris ini membuat dirinya dinyatakan sebagai pemimpin Islam Inggris dan mendapat pengakuan resmi dari kalifah Ottoman saat itu, yaitu Sultan Abdul Hamid II.

Dalam perjalanan sejarah selanjutnya buku yang ditulis oleh Abdullah Qulliam terkait Islam dan sejarah Islam di Inggris ini menjadi rujukan dunia tentang perkembangan Islam di Inggris.  Bahkan Ratu Victoria saat itu sangat menyukai buku ini dan meminta Quilliam untuk mengirimkan beberapa buku lagi untuk anak anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun