[caption id="" align="aligncenter" width="520" caption="Energi angin sumber energi terbarukan masa depan. Photo: http://resources2.news.com.au"][/caption]
Dengan luas daratan yang melebihi luas daratan Indonesia dan dengan jumlah penduduk yang hanya 10 % dari jumlah penduduk Indonesia, Australia memiliki banyak pilihan dari mana sumber energi nya dihasilkan dan digunakan.
Australia merupakan salah satu negara terkemukadunia yang memfokuskan pemenuhan kebutuhan energi dalam negerinya berupa sumber energi yang terbarukan.Salah satu sumber energi yang sedang giat-giatnya digali adalah energy angin.Hal ini cukup beralasan mengingat luas daratannya yang sangat memadai danbanyaknya hamparan wilayah kosong yang memungkinkan dapat memanen energi angin secara maksimal.
[caption id="" align="aligncenter" width="610" caption="salah satu pembangkit energi angi di wilayah New South Wales Australia. Photo:http://www.energydigital.com/"]
Sampai saat ini Australia telah memiliki 1700 kincir angin pemanen energi angin, namun demikian berdasarkan perkiraan Renewable Energy Target (RET) yang dicanangkan oleh pemerintah dalam waktu dekak akan dibangun lagi sebanyak 1000 kincir angin.Dengan perhitungan bahwa satu kincir angin dapat mengahsilkan energi terbarukan sebesar 2,5-3Megawatt maka paling tidak harus dibangun sekitar 1600-200 kincir angin lagi di masa mendatang.
[caption id="" align="aligncenter" width="520" caption="Energi angin merupakan sumber utama energi terbarukan Australia. Sumber : http://resources1.news.com.au/"]
Berdasarkan perkiraan Department of Environment pada tahun 2020 Australia memerlukan 4000-5000megawatts energi terbarukan untuk memenuhi target kebutuhan 33,000G gigawatt hours yang telah disepakati bersama.
Sampai saat ini Australia masih mengandalkan energi angin sebagi sumber utama energi terbarukannya.Dalam hal energi angin, Australia boleh berbangga karena prestasinya memanen energy angina inimelebihi kemampuan Jerman.
[caption id="" align="aligncenter" width="460" caption="Kincir angin pembangkit energi di pantai selatan Australia. Photo: http://www.energyaustralia.com.au/"][/caption]
Saat ini sedang dibangun proyek terbesar kincir angin di wilayah Ardrossan di Australia Selatan.Proyek senilai $15M ini sedang membangun sebanyak 200 turbin kincir angin yang akan menghasilkan energi sebesar 600 Megawatt pada tahun 2018.Proyek ini besarnya tiga kali lipat jika dibandingkan dengan proyek energi terbarukan yang telah dibagun di wilayah Western Victoria.Proyek besar energi terbarukan lainnya akan segera dibangun di negara bagian New South Wales, Victoria dan South Australia.
[caption id="" align="aligncenter" width="512" caption="Pembangkit nergi terbarukan yang dipadukan dengan peternakan. Photo:http://ramblingsdc.net/"]
Negara yang sadar akan proyeksi kebutuhan energinya sekaligus pelestarian lingkungannya tentunya mengurangi ketergantungannya dari minyak bumi.Proyek pembangunan energi ramah lingkungan memang memerlukan investasi yang besar, namun dalam jangka panjang investasi yang besar ini akan terbayarkan dengan kelangsungan pasokan energi terbarukan sekaligus ramah lingkungan.
[caption id="" align="aligncenter" width="437" caption="Potensi energi angin Australia. sumber: http://www.geni.org/"]
Bagaimana dengan Indonesia? Tidak banyak orang yang dapat menyangkal bahwa Indonesia memiliki banyak sumber energi yang ramah lngkungan dan juga terbarukan.Sebut saja energi panas bumi, energi angin, energi matahari, energi gelombang laut, bioenergi dll.Namun tampaknya sampai saat ini energi ramah lingkungan dan energy terbarukan belum dapat diandalkan menjadi sumber energi utama untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
Ke depan tidak ada pilihan lain dari pemerintah Indonesia untuk mulai mengandalkan sumber energinya dari energy yang ramah lingkungan dan terbarukan.Ide dan rencana pengembangan energy dari sumber ini tentunya sudah ada, sekarang yang diperlukan adalah keseriusan dan rencana aksi untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada energi fosil yang sudah dipastikan dalam waktu dekat akan habis,. Jika hal ini tidak segera dilakukan, maka kemanjaan Indonesia pada sumber energi minyak bumi akan membawa petaka bagi bangsa ini.
