Mohon tunggu...
RR FayzaRahmania
RR FayzaRahmania Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa semester 2 pada prodi D4 Manajemen Perhotelan di Universitas Airlangga. Saya memiliki hobi menonton film, travelling, dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Era New Normal, Begini Strategi Hotel di Indonesia dalam Menggaet Tamu

20 Juni 2022   01:00 Diperbarui: 20 Juni 2022   01:05 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pandemi Covid-19, siapa sih yang tidak tahu pandemi ini? Pandemi covid-19 merupakan peristiwa tersebarnya virus mematikan yang menjadi malapetaka bagi dunia. Hampir jutaan bahkan miliaran manusia meninggal dunia akibat covid-19. Tidak hanya itu saja, pandemi covid-19 juga menyerang berbagai sector di dunia salah satunya pada sector pariwisata dan perhotelan. Sejak awal pandemi, wisatawan mulai berkurang karena penutupan perbatasan wisatawan sehingga banyak industry perhotelan tidak beroperasi lagi dan banyak juga industry perhotelan yang melakukan pengurangan staff saat pandemi ini. 

Dampak negative yang didapat dengan adanya pandemic covid-19 pada perhotelan juga tidak kalah besar. Seperti yang terjadi pada perhotel di Surabaya, Jawa Timur. Menurut Collier Internasional Indonesia, industry hotel di Surabaya jatuh kedalam kondisi yang terendah dengan tingkat okupansi yang mencapai 12,3 persen pada April 2020. Tidak hanya itu saja, menurut Ferry dalam pemaparan Property Market Outlook Q-2, meningkatnya tarif hotel yang mengakibatkan sejumlah hotel berhenti beroperasi sementara waktu untuk mengurangi pengeluaran.

Namun, kekhawatiran akan penurunan industry perhotelan kian berkurang. Saat ini penerapan akan sebuah era yang dinamakan era new normal mulai dijalankan dan menjadi salah satu cara yang digunakan industry perhotelan dalam meningkatkan okunpasi. Era new normal sendiri bermakna sebuah situasi yang harus dihadapi dengan merubah perilaku dalam melakukan aktivitas normal dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan covid-19. Era new normal menjadi peluang besar bagi perhotelan untuk bangkit kembali dari keterpurukan yang terjadi saat pandemi melanda. 

Dalam kasus penurunan industri perhotel, Perhimunan Hotel dan Restoran (PHRI) Jatim mengharapkan besar dengan meningkatnya okupansi perhotelan mencapai 30 persen. Sejumlah wilayah di Jawa Timur sudah mulai menerapkan New Normal di tengah pandemi covid-19. Ketua PHRI Jawa Timur Dwi Cahyono mengatakan, “Kami inginnya kalau scenario new normal ini sudah diterapkan, sekitar 80 persen hotel di Jatim bisa buka lagi melayani tamu”. Dwi Cahyono juga menegaskan bahwa hotel – hotel yang telah buka, wajib mematuhi protokol serta mengikuti panduan kesehatan yang telah diberi oleh PHRI pusat. 

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang perhotelan, PT Hotel Indonesia Natour (Persero) telah menyiapkan Standart Operasional Procedure untuk menyambut era new normal. Direktur Utama HIN Iswandi Said mengatakan penerapan SOP dan Protokol Kesehatan yang baru di berlakukan di seluruh hotel di Indonesia. Iswandi Said juga menekankan bahwa seluruh hotel di Indonesia harus mengutamakan kebersihan, kesehatan, dan keamanan yang menjadi aspek utama dalam Guideliner & SOP The New Normal. “HIN juga telah menyiapkan berbagai sarana informasi di are public dan kamar hotel berkaitan denga prosedur standar kebersihan dan higienitas, seperti menjaga jarak di lift, lobby hingga peta lokasi tempat cuci tangan,” ujar Direktur Utama PT HIN Iswandi Said. Selain itu, beberapa persiapan juga dibutuhkan dalam industry perhotelan dalam menghadapi era new normal seperti menyediakan disinfektan untuk sanitasi, pengecekan suhu secara berkala, dan untuk kelengkapan para tamu di kamar hotel juga disediakan masker, hand sanitizer, dan tisu beralkohol. Penerapan ini dibuktikan dengan meningkatan jumlah tamu setelah dibukanya kegiatan kepariwisataan di Yogyakarta pada awal Juni 2020. 

Pembuktian dengan meningkatnya jumlah tamu kegiatan kepariwisataan di Yogyakarta menjadi satu keberhasilan bagi industry perhotelan dalam menghindari penurunan okupansi. Namun, penerapan SOP dan Protokol Kesehatan saja tidak cukup untuk menggaet para wisatawan dalam meningkatkan industry perhotelan, memerlukan beberapa startegi yang dilakukan dalam era new normal ini. Dalam kumparan Universitas Pelita Harapan (UPH), Dr. Amelda Pramezwary, A.Par., MM. Ketua Program Studi Manajemen Perhotelan UPH, era new normal menjadi tantangan tersendiri bagi industry perhotelan serta menjadi peluang baru dalam beradaptasi, inovasi, kreativitas, dan cepat tanggap akan situasi ini. Dr. Amelda menjelaskan ada beberapa strategi yang dapat dilakukan di era new normal demi memajukan industry perhotelan Indonesia, yaitu : 

  1. Optimalisasi dan Fokus Terhadap Peluang Mengembangkan ide dan fokus dama menjadi peluang yang disesuaikan dengan resource yang dimiliki. Seperti contoh, menggunakan aplikasi market place ataupun bergabung dengan dapur – dapur hotel dalam menawarkan menu – menu yang menjadi dapat Tarik untuk masing – masing hotel secara online
  2.  Adaptasi dengan penggunaaan Teknologi Teknologi saat ini menjadi peran penting dalam memasuki era new normal. Dalam industry perhotelan harus memeperhatikan aspek – aspek penggunaan teknologi. Hal ini menjadi sangat krusial bagi kesuksesan industry pada era ini. 
  3. Utamakan Aspek Clean, Heath, Hygiene, Sanitation & Safety (CHS) Adanya pandemi menjadikan aspek kebersihan menjadi point penting sebagai aspek yang perlu diperhatikan. CHS menjadi tuntutan dan jaminan yang dilakukan dalam pelayanan di industry perhotelan 
  4. Memiliki Pedoman atau Standard Operating Procedur terkait CHS Demi memastikan bahwa hotel tersebut memiliki kualitas kebersihan dan keamanan yang memadahi, membutuhkan manajemen panduan baru yang relevan yang menjadikannya standard minimun dalam opersionalnya.
  5. Mempraktikan Sustainable Hospitality Operation Tata Kelola operasional dalam industry perhotelan harus memperhatikan aspek pelestarian lingkungan, budaya, masyarakat sosisal yang selaras sehingga upaya berkelanjutan lebih di perhatikan. Seperti contoh, memperhatikan konsep green hotel, tata Kelola limbah cair, padat maupun food waste agar menciptakan keselarasan antara hubungan alam dan manusia.

Kesiapan industry perhotelan dalam menghadapi era new normal juga memerlukan beberapa aspek demi mengangkat industry perhotelan yang kian menurun saat dilanda pandemi covid-19. Persiapan – persiapan yang dilakukan oleh industry perhotelan tidak hanya mengandalkan penerapan SOP dan Protokol Kesehatan saja, melainkan memerlukan beberapa strategi yang digunakan untuk mengait para tamu, seperti memfokuskan peluang, mengembangkan ide, beradaptasi dengan teknologi, memiliki standard CHS, serta menyeimbangkan tata Kelola operasional antara lingkungan dengan manusia yang menjadikan industry perhotelan berkembang secara bertahap – tahap demi meningkatnya okupansi industry perhotelan 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun