Mohon tunggu...
Rose Pratiwi
Rose Pratiwi Mohon Tunggu... -

A mother with 2 daughters, just strat to learn how to write dan I love it.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

RS Hosana Berdiri Dengan Dukungan Tindakan Premanisme

13 November 2013   01:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:14 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1384282070367074769

Jika kita mendengar kata RUMAH SAKIT, maka yang terbayang di benak kita adalah sebuah tempat dimana orang sakit bisa berobat. Karena yang ditawarkan adalah jasa pelayanan kesehatan, maka personilnya adalah para dokter, perawat dan karyawan lainnya yang kompeten di bidangnya. Kita juga akan berpikir bahwa pasti pemilik Rumah Sakit adalah sekumpulan orang yang memiliki kepedulian sosial sehingga tergerak untuk menolong masyarakat lewat sebuah pelayanan kesehatan, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa keuntungan secara finansial juga merupakan hal yang dicari. Tapi kami yakin bahwa selama ini kita menganggap sebuah Rumah Sakit pastinya didirikan secara baik-baik. Ternyata teori tersebut tidak benar. Kami warga RW 11 Desa Mekarmukti, yang menolak keberadaan RS Hosana karena didirikan di tengah pemukiman warga, menjumpai sebuah kenyataan yang mengejutkan, mengenaskan dan menyedihkan. RS Hosana, seperti yang sudah pernah ditulis di dua artikel sebelumnya, telah melanggar hak warga dengan tidak meminta persetujuan warga dalam pengurusan pembangunan RS. Masih ditambah lagi dengan gangguan kenyamanan yang ditimbulkan dengan tidak adanya lahan parkir dan tidak jelasnya instalasi pengolahan limbah mereka. Dengan semua kekacauan tersebut, masih ditambah dengan adanya pihak yang tidak bertanggung jawab yang dengan sengaja membenturkan warga dengan pihak ormas dan masyarakat sekitar, sehingga kami pun sempat mendapat SMS yang berisi ancaman. Kejadian yang paling mengenaskan adalah yang kami alami selama dua hari ini. Pihak RS dengan bantuan petugas PLN tentunya, memasang tray (selongsongan untuk dilewati kabel) melintang melewati sederetan ruko di jalan Anggrek Raya, tanpa pemberitahuan atau ijin dari warga ataupun pengurus RT, dilanjutkan dengan menarik kabel besar dari lokasi RS melintang di depan deretan ruko Anggrek. Terlihat dengan jelas bahwa pihak RS meyakinkan proses tersebut tidak diganggu, dengan cara yang luar biasa menakjubkan, yaitu menurunkan ormas dan masyarakat sekitar dengan label Karang Taruna untuk mengawal proses pemasangan tray dan kabel. Bahkan pihak ormas dan Karang Taruna ini tidak segan-segan mendatangi sebuah ruko dan beramai-ramai memaki dan mengancam sang supervisor di ruko tersebut jika menolak dilewati jalur kabel. Warga yang keluar masuk, dipelototi oleh para anggota Karang Taruna. Gambar yang terlihat di artikel ini adalah saat dimana segerombolan Karang Taruna beramai-ramai menteror dan mengancam sebuah ruko yang menolak dilewati jalur kabel. Menurut anda, apa sebutan untuk tindakan seperti itu? Tidak perlu diragukan lagi, itulah yang disebut dengan premanisme. Pihak yang senang melakukan tindakan intimidasi beramai-ramai. Pihak yang senang melihat kondisi kacau, membela pihak yang salah atau melihat orang ketakutan. Bagian manakah yang memprihatinkan? Bagian dimana justru tindakan ini didukung dan dimulai oleh pihak RS. Pihak Rumah Sakit yang seharusnya memiliki visi misi untuk melayani masyarakat, memberikan teladan dalam melayani dan berkomunikasi dengan segala lapisan masyarakat. Namun yang kami temui justru adalah pihak yang tega melakukan pembodohan kepada masyarakat sekitar, khususnya Karang Taruna, sehingga mereka mau dan rela turun melakukan tindakan premanisme demi Rumah Sakit. Masyarakat tidak menyadari betapa berbahayanya lintasan kabel seperti itu, karena bisa terjadi arus pendek akibat sambungan yang kendor atau tersambar petir, sehingga mengakibatkan kebakaran. Sementara pihak RS hanya memikirkan dari segi bisnis semata. Sampai sejauh ini, hak asasi kami sebagai manusia dan hak kami sebagai warga untuk mendapatkan ketentraman, telah habis diinjak-injak oleh pihak RS yang sekarang tidak segan-segan menggunakan premanisme untuk memastikan tujuannya tercapai. Kemana kami bisa mendapatkan keadilan? Apakah tidak ada satupun pembaca yang tergerak hatinya untuk membantu kami melawan ketidakadilan ini? Apakah sudah tidak ada lagi orang yang peduli kemana nasib bangsa kita akan dibawa, melihat orang-orang yang punya kekuatan ekonomi tinggi, menghalalkan segala cara untuk mencapai keuntungan bisnis semata, dan mempermainkan orang-orang di sekitarnya? Atas nama warga RW 11 Desa Mekarmukti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun