Mohon tunggu...
Novia Putri
Novia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Untuk Tugas

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Mediamorfosis

29 April 2021   10:48 Diperbarui: 29 April 2021   10:49 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan zaman yang begitu pesat sangat mempengaruhi life style masyarakat. Kehidupan sehari-hari tidak hanya tentang diri sendiri saja, menerima dan menyampaikan informasi juga termasuk dalam life style yang ikut berubah dalam perkembangan zaman saat ini. Perkembangan media informasi tersebut dinamakan Mediamorfosis.

Jika dahulu masyarakat menerima informasi hanya melalui Televisi,Radio,Majalah,dan Koran. Kini masyarakat bisa menerima informasi melalui alat bantu yang di namakan Handphone. Mediamorfosisi ini muncul dengan kelebihan yang sangat membuat masyarakat tertarik. Informasi yang lebih efisien dan cepat juga menjadi keunggulan yang bisa membuat masyarakat puas dan senang.

Werne Severin dan James Tankard mendefinisikan mediamorfosis sebagai perubahan bentuk media komunikasi yang disebabkan oleh komunikasi yang kompleks atau rumit dari kebutuhan-kebutuhan penting, tekanan-tekanan kompetitif dan politisi, dan inovasi-inovasi sosial dan teknologis. Sedangkan menurut Roger Fidler mediamorfosis tidak hanya sekedar teori sebagai cara berpikir yang terpadu tapi tentang evolusi dan teknologi media komunikasi.

 Media digital seperti koran yang kini dikemas dalam bentuk online membuat pembacanya tidak perlu menunggu tukang koran lewat didepan rumah, kii dengan santai dimanapun dan kapanpun bisa membaca berita. Perkembangan ini terjadi setelah masyarakat sudah mengenal handphone yang berteknologi canggih. Sebelumnya, Roger Fidler telah mencoba inovasinya dengan  membuat koran digital dan di publikasikan pada tahun 1981 melalui perangkat atau aplikasi membaca pada handphone.

 Mediamorfosisi itu sendiri telah coba di teliti oleh Roger Fidler , Ia meneliti tetang perkembangan yang ada pada media komunikasi dalam koran. Kemudian , menetapkan bahwa mediamorfosis terbagi menjadi tiga tahap, Yaitu : Komunikasi Verbal,Komunikasi Non verbal, dan Komunikasi menggunakan bahasa Digital.

Mediamorfosis juga meliputi tiga babak besar diantaranya, Spoken language yang berkaitan dengan cara seseorang bergabung dalam kelompok tertentu, Written Language ditandai dengan berkembangnya budaya media massa di era global, dan Digital Language berkaitan dengan berkembangnya media komunikasi dengan ciri kolaborasi penggunaan komputer dan media digital lainnya.

Namun, dibalik banyak kemudahan yang didapat dengan adanya mediamorfosis ini, Masyarakat juga dituntut untuk menjadi cerdas dalam menerima berita yang ada. Mediamorfosis ini sangat membebaskan masyarakatnya mengakses informasi - informasi yang ada. Karena itu banyak berita yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Kecepatan informasinya terkadang juga membuat gaduh para pelaku peristiwanya. Salah satunya ketika ada peristiwa pelecehan yang viral dan berkembang sangat cepat, korban harus menanggung malu meskipun sudah berpindah kota, Korban kerap menerima omongan negatif baik di media itu sendiri atapun di masyarakat.

Kejadian tersebut memberitahu kita bahwa mediamorfosis memang sangat efektif dan cepat dalam menyampaikan informasi, tapi masyarakat banyak yang belum bisa berkembang dalam menerima kemajuan ini. Masyarakat terlalu mudah menghakimi dan membuat hukuman pada pelaku peristiwanya. Dengan hanya mengetik tanpa bertemu masyarakat sudah bisa menghakimi,mencemooh,dan juga memberi dukungan pada siapapun yang di kehendaki.

Itu semua memberitahu kita bahwa perubahan yang dirasakan saat ini tidak hanya perubahan gaya hidup saja, namun perubahan pola berfikir dan perubahan mental. Mediamorfosis kini memang sudah berkembang sangat pesat sehingga banyak dari masyarakat yang tidak siap dalam perkembangan ini. Ketidaksiapan masyarakat itulah yang sering kali membuat mediamorfosis terlihat sangat mengerikan.

Mediamorfosis juga hadir dengan membuat candu para penggunanyaperadaban manusia berada pada fase baru: digitalisasi. Sedilot dalam M. Abdul Karim (2009) mengartikan peradaban sebagai khazanah pengetahuan dan kecakapan teknis yang meningkat dari angkatan ke angkatan dan sanggup berlangsung terus menerus. Tidak hanya kemahiran dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital, pola hidup manusia pun seakan dikontrol dan diatur oleh teknologi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun