Memahami Sensor Penginderaan Jauh: Mata Teknologi yang Melihat Bumi dari Langit
Di era digitalÂ
Di era digital saat ini, teknologi penginderaan jauh (remote sensing) menjadi tulang punggung dalam berbagai bidang, mulai dari kehutanan, pertanian, hingga mitigasi bencana. Di balik kemampuan luar biasa teknologi ini, terdapat satu komponen penting yang menjadi "mata" dari seluruh sistemnya --- sensor.
Apa Itu Sensor?
Sensor adalah perangkat yang berfungsi mendeteksi dan menangkap energi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari suatu objek di permukaan bumi. Energi tersebut kemudian diubah menjadi data yang bisa dianalisis. Dalam kehidupan sehari-hari, kamera pada ponsel pintar adalah contoh sederhana dari sensor penginderaan jauh yang mampu merekam objek dari jarak tertentu.
Setiap objek di permukaan bumi memiliki karakteristik pantulan radiasi yang berbeda. Daun hijau, misalnya, sangat reflektif terhadap gelombang inframerah dekat, sementara air menyerap sebagian besar radiasi tersebut. Dari sinilah ilmuwan bisa mengenali jenis vegetasi, mendeteksi tingkat kesehatan tanaman, hingga memetakan wilayah hutan secara akurat tanpa harus turun langsung ke lapangan.
Sensor memiliki 2 ada yang pasif dan ada yang pasif
1. Sensor Pasif
Tipe sensor yang menyediakan sumber energinya sendiri dan mendeteksi radiasi yang dipancarkan atau di pantulkan oleh objek atau adegan yang di amati, sebagian besar sensor pasif yang digunakan dalam aplikasi penginderaan jauh beroperasi di bagian yang terlihat, inframerah, inframerah termal, dan gelombang mikro spektrum elektromaknetik. Contoh jenis-jenis sensor pasif: Accelerometer, Radiometer hiperspektral, Pencitraan radiometer, Radiometer Sounder, Spektrometer dan Spectroradiometer.
2. Sensor aktifÂ
Tipe sensor yang menyediakan sumber energi sendiri untuk menerangi objek yang diamati. Sensor aktif memancarkan radiasi ke arah target yang akan diamati lalu mendeteksi dan mengukur radiasi yang dipantulkan kembali oleh target.