Mohon tunggu...
roy simanjuntak
roy simanjuntak Mohon Tunggu... Konsultan

Hidup penuh semangat pantang menyerah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kudisiplinkan Muridku Karena Merokok Malah Saya Dilapor Polisi Dan Di Non Aktifkan

15 Oktober 2025   11:00 Diperbarui: 15 Oktober 2025   11:00 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SMAN 1 Cimarga Kabupaten Lebak, Banten

 "#SaveDiniFtria Kudisiplinkan Muridku Karena Merokok Malah saya Dilapor Polisi Dan Di Non Aktifkan"

Viral Kepala Sekolah SMA negeri di Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, Menampar muridnya yang ketahuan merokok di lingkungan Sekolah. Dan dari kejadian ini berbuntut panjang karena memicu protes keras dari para siswa hingga kepsek terancam di non aktifkan (detiknews, 14/10/2025)

Bagaimana seharusnya dunia pendidikan menerapkan aturan sekolah dan apa sebenarnya konsekuensi dari setiap pelanggaran yang dilakukan murid-murid didalam sekolah. Dan apakah hukuman berupa hukuman yang mendidik atau hukuman berupa pukulan atau tamparan. Banyak komentar-komentar dari masyarakat yang bersuara hingga tagar #SaveDiniFitri ramai di perbincangkan dan bersuara untuk mendukung kepsek yang melakukan penamparan kepada salah satu murid yang kedapatan merokok.

Jika dilihat dari banyaknya komentar-komentar netizen yang mengatakan: Jika tidak mau anaknya dididik, ya didik saja dirumah sendiri, dan jika tidak mau anaknya didisiplinkan maka disiplinkan sendiri dirumah. Ini menjadi Pro dan Kontra antara mendukung kepala sekolah dan Murid yang ditampar oleh kepala sekolah.

Orang tua siswa yang melakukan pelaporan kepada pihak berwajib tidak menerima perlakuan kepsek dan hingga berlanjut ke Gubernur Banten untuk melalukan Di Non Aktifkan kepala sekolah yang sudah melakukan penamparan kepada muridnya tersebut.

Dari Kasus ini kita belajar tentang bagaimana menjalankan peranan sebagai tenaga pendidik disekolah dan bagaimana menjalankan peranan orang tua di rumah. Keduanya harus bekerja sama dan saling berkoordinasi dengan tujuan anak-anak murid mematuhi peraturan Sekolah dan orang tua juga mengetahui bahwa anak-anaknya turut serta mendukung peraturan yang ada di sekolah.

Apakah Hukuman yang pantas diberikan kepada Siswa yang melanggar peraturan di Sekolah?, Apakah hukuman berupa tamparan atau memukul dengan penggaris ? dan Apakah tenaga pendidik tidak mengambil tindakan yang lebih elegan untuk menegur atau menasehati empat mata kepada anak muridnya tanpa harus menampar atau memukul?. Beraneka ragam tanggapan masyarakat diluar dan membandingkan zaman dahulu dengan zaman sekarang, dimana kalau dulu ketika guru memukul bahkan menampar malah anaknya tidak berani melapor ke orang tua, karena kalau melapor justru akan ditambah babak belur sama orang tua dan ada lagi yang berpendapat bahwa pendidikan zaman dulu lebih kejam daripada sekarang.

Dunia Pendidikan Zaman dulu memang tidak bisa disamakan dengan sekarang, mungkin zaman dulu kalau media sosial dan Jaringan internet dan digitalisasi secanggih sekarang mungkin banyak guru-guru yang akan dilapor oleh orang tua akibat melakukan kekerasan kepada anak-anak muridnya. Pengalaman saya pribadi Tahun 2000, ketika saya terlambat masuk sekolah dan sampai diruangan kelas saya di gampar oleh Guru ekonomi yang mana saat itu saya adalah berada di Jurusan IPA dan itu benar-benar mau marah dan mau memberontak ke Guru ekonomi tersebut padahal tidak ada kepentingan buat saya sebab guru tersebut dengan seenaknya menggampar saya, padahal saya hanya terlambat masuk sekolah bukan bolos, bukan merokok dan tidak melakukan kesalahan fatal.

Boleh nggak ya setiap Murid yang melakukan kesalahan atau melanggar peraturan sekolah diberikan hukuman yang mendidik bukan hukuman Tamparan atau yang berhubungan dengan fisik. Tapi coba berikan hukuman seperti membersihkan toilet sekolah, membersihkan halaman sekolah, atau mencatat buku dan merangkum yang dicatat kemudian dipresentasi didepan kelas.

Ketika tenaga pengajar bahkan sekelas kepsek melakukan tamparan ke murid yang kedapatan merokok, sebaiknya tindakan beliau adalah memanggil anak tersebut dan menasehatinya dan kemudian menginformasikan kepada kedua orang tuanya supaya terjalin komunikasi antara Guru, Kepsek dan orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun