Mohon tunggu...
roy simanjuntak
roy simanjuntak Mohon Tunggu... Konsultan

Hidup penuh semangat pantang menyerah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sugar Coating: Seni Memanipulasi Peran dalam Dunia Kerja

2 Oktober 2025   20:38 Diperbarui: 2 Oktober 2025   20:38 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sebagai Atasan & sebagai Leader atau Pemimpin selalu menyampaikan atau mengucapkan dikantor dengan kalimat: " kita akan sukses bersama, kita akan menjadi kaya, dan semua akan baik-baik saja " ini merupakan kalimat sederhana, akan tetapi ada beban dan tanggung jawab sebagai atasan, saya mengerti tidak akan semua berhasil, dan tidak semua akan kaya dan tidak semua akan baik-baik saja dikantor. Target sering hanya dicapai oleh 1 tim bahkan Target hanya di capai oleh Atasan atau Pemimpin tim, artinya saya punya tim tidak selalu dalam kondisi yang baik-baik saja, Namun kalimat yang keluar dari mulut saya bukan karena ingin berbohong, akan tetapi karea saya mengerti betul, ada sesuatu dibalik perkataan dengan kalimat itu dengan tujuan memotivasi tim untuk bekerja lebih baik dan sebagai pemimpin percaya bahwa apa yang diperkatakan adalah bagian doa.

Inilah Momen Ketika saya dipercayakan sebagai seorang Leader atau Pemimpin dimana saya harus belajar bahwa dunia kerja memiliki bahasa tersirat, bukan hanya sekadar laporan angka atau strategi bisnis, melainkan seni mengatur perasaan dan salah satunya adalah " bahasa " yang paling sering saya pakai adalah Sugar Coating.

Peran Ganda: Antara Atasan Ke Bawahan , dari Bawahan Ke Atasan

Saya mengerti sebagai Atasan harus mampu menyimpan rahasia perusahaan bahkan rahasia dalam tim, yang kadang berita ketidakbenaran kadang harus disimpan dan dibuat menjadi kabar kebenaran guna untuk memberikan semangat dan motivasi kepada bawahan, saya juga tidak menampik, sebagai atasan saya pernah membungkus kabar buruk dengan kalimat manis.Misalnya saja ada deadline yang mungkin mustahil untuk dikejar. Dan kalau saya jujur berkata, "kita tidak mungkin mencapai target " mungkin semangat tim akan patah dan runtuh seketika. Tapi saya memilih untuk berkata: Ayo semangat dan sedikit lagi target kita akan tercapai, mari doublekan semangat kerja kalian semua ayo kita sama-sama memberikan kontribusi masing-masing. "Kata-kata bukan sepenuhnya benar, tapi cukup untuk menjaga mereka tetap bergerak dan menghasilkan dalam mendukung tim.

Di sisi lain, saya harus menjadi "Korban " sugar coating dari CBO saya sendiri. Pernah saya suatu kali laporan keuangan saya menunjukkan akan kerugian 2 milyar artinya kerugian yang sangat dalam. Saya menduga bahwa CBO saya akan panik. Tapi yang keluar dari mulutnya justru kalimat menenangkan: beliau menyampaikan kamu tenang, ini masalah kecil bagi kamu, saya percaya kamu pasti bisa mendapatkannya lebih dari yang hilang itu. Saya tahu bahwa CBO saya berusaha menutupi masalah yang saya hadapi dengan, memanipulasi kata-kata memberikan semangat kepada saya, sama seperti yang saya lakukan pada bawahan saya juga.

Dari sinilah saya sadar, sugar coating bukan sekadar cara memanipulasi komunikasi atau bisa dikatakan strategi yang sudah dipakai turun-temurun didunia kerja. Saya melakukan ke bawahan saya dan atasan saya melalukannya ke saya juga. Merupakan rantai manipulasi yang justru membuat sistem tetap berjalan dengan baik.

Antara " Kejujuran " dan " Manipulasi "

Sugar Coating apakah bentuk kebohongan ? atau Justru Strategi Manajemen ?

Menurut saya Sugar Coating kebohongan yang menjadi strategi manajemen untuk memberikan kenyamanan dan motivasi kepada bawahan, seperti yang saya alami kehilangan uang 2 milyar akan tetapi CBO mengatakan bahwa saya akan mampu mendapatkan kembali kehilangan uang saya tersebut, kenyataannya kan tidak segampang apa yang sudah diucapkan CBO kepada saya, cara paling ampuh Atasan melakukan manipulasi kata-kata untuk memberikan penguataan kapada bawahan untuk memberikan dukungan lewat kata-kata bukan dengan tindakan nyata membantu memberikan uang 2 milyar ke saya.

Saya sempat kepikiran dan sangat dilema, sebagai pribadi saya lebih menyukai kejujuran. Tapi sebagai atasan, saya tahu ada kebenaran yang jika diungkapkan apa adnya bisa mematahkan semangat bahkan menghancurkan semangat. Ya seandainya saya mengatakan kepada tim," kita akan gagal total "mungkin tim saya akan menyerah bahkan tidak bersemangat maka sebagai Atasan atau Pemimpin harus yang pertama memberikan dan harus onfire walaupun kondisi kita dalam keadaan terpuruk maka kita harus bisa menjadi memperanankan sebagai Sugar Coating. Normal & wajar menurut saya sikap sugar coating dilakukan didunia kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun