Mohon tunggu...
Roy Soselisa
Roy Soselisa Mohon Tunggu... Guru - Sinau inggih punika Ndedonga

Sinau inggih punika Ndedonga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengaktifkan Tempat di Mana Kita Berada

9 Agustus 2014   20:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:58 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berawal dari bulan Maret 2010 (secara pribadi bersentuhan dengan olahraga cacat sejak akhir 2006, namun baru bergabung secara resmi ke dalam badan pembinaan olahraga cacat terhitung mulai Maret 2010), kala itu saya masih menjadi pendamping atlet tuna netra saat mereka sedang berlari, sekaligus menjadi pelatih bagi atlet kategori lainnya (selain tuna netra, ada kategori lainnya, yang bisa saya sebutkan secara umum, bukan secara khusus berdasarkan klasifikasi kategori kecacatan sebagai berikut: tuna grahita, tuna rungu wicara, tuna daksa, dan celebral palsy).

Tiga bulan setelah saya bergabung ke dalam badan pembinaan olahraga cacat (BPOC), dilangsungkan Kejurda BPOC Walikota Cup Surabaya. Sebuah kejuaraan daerah yang diselenggarakan oleh Pengurus BPOC Kota Surabaya, dengan mengundang (menanggung akomodasi dan konsumsi daerah terundang selama tiga hari) beberapa Pengurus BPOC Kota dan Kabupaten yang tersebar di Jawa Timur. Tahun 2010 merupakan tahun pertama bagi BPOC Kota Surabaya menyelenggarakan Kejurda dengan peserta lebih dari dua daerah. Pada tahun-tahun sebelumnya, berdasarkan yang saya ketahui saat terlibat sebagai panitia, hanya mengundang dua daerah (yang berdekatan dengan Kota Surabaya): Kabupaten Gresik dan Kabupaten Sidoarjo.

Dalam kejurda tersebut, diselenggarakan pertandingan dan perlombaan yang terdiri dari tiga cabang olahraga, sbb: Tenis Meja, Catur, dan Atletik. Hari pertama dilangsungkan pertandingan Tenis Meja dan Catur, lalu pada hari kedua dilangsungkan perlombaan Atletik. Yang menjadi catatan saya kala itu, terjadi kendala saat dilangsungkannya perlombaan Atletik. Perlombaan yang awalnya akan segera dimulai sesuai jadwal, harus molor dari rencana semula karena kendala dari susunan nomor acara dan daftar peserta lomba (buku acara). Buku acara yang menjadi nyawa bagi jalannya perlombaan (dari awal hingga berakhirnya), belum selesai disusun oleh panitia inti.

Saya pribadi kala itu hanya fokus mendampingi atlet, tidak terlibat dalam kepanitiaan. Namun, meski saya tidak terlibat dalam kepanitiaan, sebagai pelatih (pendamping peserta perlombaan) dan pendatang baru dalam kepengurusan BPOC Kota Surabaya, turut merasa bertanggung-jawab atas kelangsungan jalannya perlombaan. Saat beberapa panitia inti dalam keadaan panik (karena mendapat tekanan dari peserta agar lomba segera dimulai, sebelum matahari membumbung tinggi di atas kepala), tanpa menunggu lama saya segera membantu mereka, meski harus mondar-mandir membantu dalam kepanitiaan dan mendampingi atlet tuna netra yang sedang berlari. Singkat cerita, perlombaan Atletik berjalan lancar hingga berakhirnya.

Evaluasi pribadi pun saya berikan terhadap jalannya kejurda pada tahun 2010 tersebut, beberapa catatan pribadi telah saya miliki untuk menyusun konsep yang lebih baik dan sistematis terkait dengan penyelenggaraan kejurda pada tahun berikutnya. Langkah awal yang saya tempuh untuk merealisasikan konsep yang dimiliki adalah dengan menyiapkan SDM yang berfungsi sebagai tenaga pelatih, sekaligus sebagai pendamping tuna netra (mampu berlari mendampingi atlet tuna netra saat berlomba). Langkah tersebut saya tempuh dengan pertimbangan pada saat kejurda berlangsung, tugas sebagai pelatih dan pendamping tuna netra yang seharusnya menjadi bagian saya, bisa digantikan oleh pelatih lainnya, sementara saya pribadi fokus dalam pengerjaan buku acara dan memanajemeni kejurda.

Sebelum semester awal di tahun 2011 berakhir, kebutuhan tenaga pelatih telah terpenuhi. Tentunya pemenuhan kebutuhan tenaga pelatih berdasarkan keputusan dari Ketua organisasi kami (dan kekuatan anggaran yang berasal dari dana hibah APBD Pemerintah Kota Surabaya), meski rekomendasi awalnya berasal dari saya. Terpenuhinya tenaga pelatih tersebut bukan hanya sejumlah satu orang, tapi sejumlah tiga orang sekaligus. Dengan terpenuhinya tenaga pelatih tersebut (yang saya rekrut dari teman-teman saya sendiri, dengan memperhatikan dedikasi dan kompetensi mereka), rasanya konsep yang saya miliki akan bisa terwujud.

Detik-detik pelaksanaan Kejurda tahun 2011 pun tiba, saya telah memutuskan untuk membantu memanajemeni perlombaan yang terkait dengan pembuatan buku acara, koordinator teknis pelaksanaan di lapangan untuk ketiga cabang olahraga (tenis meja, catur, atletik), dan sebagainya. Sehari menjelang Kejuaraan Daerah berlangsung, seluruh peserta yang berasal dari 16 daerah di Jawa Timur mulai berdatangan. Bersamaan dengan datangnya peserta, maka datang pula formulir pendaftaran dari seluruh peserta yang akan mengikuti perlombaan. Dalam waktu semalam suntuk hingga fajar menyingsing, saya (dan dibantu oleh seorang rekan yang berperan memasukan data peserta lompat jauh dan tolak peluru) harus selesai menyusun buku acara sesuai dengan data pendaftaran yang telah masuk.

Bagi siapa pun yang mengetahui sistem perlombaan Atletik, pasti akan mengetahui bagaimana mampusnya menyelesaikan buku acara Atletik dalam waktu yang singkat (kalau buku acara Tenis Meja dan Catur sih masih mudah) dengan jumlah peserta lebih dari 150 orang, dan setiap peserta mengikuti tiga nomor lomba. Terlebih buku acara tersebut saya susun hanya dengan menggunakan Microsoft Excel (tanpa menggunakan software Track & Field Meet Management: http://goo.gl/BqVz2k yang bisa mengatur sendiri seri-seri lombanya saat data atlet telah dimasukan), karena belum tersedianya software untuk perlombaan Atletik khusus bagi olahraga cacat dengan berbagai kategori yang ada.

Kejuaraan Daerah NPC Se-Jawa Timur Memperebutkan Piala Walikota Surabaya Tahun 2011 pun akhirnya berlangsung. Kejurda yang dibuka oleh Walikota Surabaya, Ir. Tri Rismaharini, M.T. tersebut (dokumentasi: http://goo.gl/AHweMN) berjalan dengan baik dan lancar selama dua hari. Sukacita memenuhi hati saya karena bisa sedikit mengambil bagian di dalamnya, senang rasanya karena bisa membantu meringankan beban senior-senior (panitia inti pada kejurda tahun 2010) yang sempat membuat buku acara dengan ditulis tangan. Saya tak bisa membayangkan bagaimana kerja keras mereka kala itu, selain harus membuat buku acara dengan ditulis tangan, dalam usia yang senja mereka harus memanajemeni sebuah kejuaraan (konsumsi, akomodasi, dsb.), pantas saja bila mereka kerepotan pada tahun sebelumnya.

Setelah berakhirnya kejurda tahun 2011, kembali saya membuat catatan pribadi sebagai bahan evaluasi. Setelah setahun berlalu, saat tiba waktunya kejurda tahun 2012, dari bahan evaluasi yang saya miliki, saya memutuskan untuk membantu memanajemeni perlombaan mulai dari membuat surat undangan hingga berakhirnya kejurda (termasuk membuat perangkat laporan, dll. yang terkait dengan kejurda). Langkah awal yang saya tempuh pada saat itu adalah mengubah tajuk kejuaraan dalam surat undangan yang akan dikirim kepada pengurus Kota dan Kabupaten yang ada di Jawa Timur. Sebenarnya pada tahun 2011 telah saya ubah tajuknya, namun karena penyampaian saya kepada pengurus yang lain kala itu tidak tertulis (hanya lisan), menyebabkan redaksi (yang dibuat oleh pengurus yang bersangkutan) dalam surat undangan dan banner kejuaraan tidak sesuai dengan yang saya harapkan.

Alasan saya merubah tajuk kejuaraan, disamping karena perkembangan yang terjadi dalam tubuh organisasi sejak bulan Juli tahun 2010 (kata ‘cacat’ dihilangkan dan diganti dengan kata ‘paralimpik’, nama organisasinya pun juga mengalami perubahan, dari BPOC: Badan Pembina Olahraga Cacat, menjadi NPC: National Paralympic Committee), karena juga didasarkan pada keindahan berbahasa (dalam sudut pandang saya), selain itu saya ingin memberikan tanda adanya pergantian manajemen (hehehe, berlagak banget ya?). Tajuk awal yang berbunyi: “Kejurda BPOC Walikota Cup Surabaya” dan “Kejuaraan Daerah National Paralympic Committee Se Jawa Timur Dalam Rangka Memperebutkan Piala Bergilir Walikota Surabaya”, saya ubah menjadi: “Kejuaraan Daerah NPC Se-Jawa Timur Memperebutkan Piala Walikota Surabaya Tahun 2012”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun