Mohon tunggu...
Dr Hj Rosyetti
Dr Hj Rosyetti Mohon Tunggu... Dosen - KONSENTRASI EKONOMI ISLAM

DOSEN TETAP PADA JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS RIAU

Selanjutnya

Tutup

Money

12 RA. 1442 H. Mu'amalah Ketauladanan Rasullullah

27 Oktober 2020   00:18 Diperbarui: 27 Oktober 2020   00:52 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh,

Bulan Rabiul Awal dikenal juga dengan Bulan Maulid atau Bulan Maulud. Berdasarkan Kalender Hijriah maka pada Bulan Rabiul Awal terdapat peringatan Maulid Nabi yang merupakan hari lahir Nabi Muhammad SAW, tepatnya pada Hari Senin, Tanggal 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah, di Kota Mekkah, dari seorang ibu bernama Aminah dan ayah bernama Abdullah. Situasi dan kondisi ini dapat dimanfaatkan guna membuat dan menyusun strategi dalam pengembangan ekonomi syariah, sebagaimana Rasulullah SAW membuat dan menyusun strategi hijrah. Strategi hijrah ini digunakan agar mampu bertawakkal kepada Allah SWT.

Memperingati maulid nabi sebagai sarana untuk mengingatkan umat muslim akan kandungan makna yang terdapat dalam peringatan tersebut. Hal ini sangat diyakini bahwasanya terdapat output positif dibalik peringatan maulid nabi. Output positif yang dapat diperoleh antara lain mengingatkan kembali umat muslim dengan ekonomi syariah, serta menggerakkan pengembangan ekonomi syariah. Berarti peringatan maulid nabi tidak hanya sebatas ekspresi kegembiraan umat muslim atas nikmat dan karunia besar dari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi juga mengingatkan umat muslim akan: (1) Akhlaknya, (2) Adab sopan santunnya, (3) Keadaan dan sejarah hidupnya, (4) Ibadahnya, dan (5) Mu'amalahnya, yang sampai saat ini terus mengalami perkembangan yang sangat-sangat signifikan. Selain dari hal tersebut diatas, peringatan maulid nabi juga berdampak terhadap perilaku pelaku-pelaku ekonomi utama yakni, konsumen dan produsen berupa: (1) Dapat saling memberikan nasehat dan menunjukkan jalan kebaikan serta kemenangan, (2) Memperingatkan akan musibah, apabila keluar dari koridor syariah (3) Dapat menghindar dari Bid'ah, (4) Dijauhkan dari Kejelekan, dan (5) Terhindar dari fitnah.

            Pelaksanaan peringatan maulid nabi diharapkan dapat menambah dan meningkatkan, kesadaran umuat muslim. Untuk lima point diatas maka yang utama dan terutama adalah point kelima, agar bisa membangkitkan semangat mengembangkan Mu'amalah (ekonomi syariah). Dengan demikian peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tidak hanya sebatas mengagungkan agama, akan tetapi juga menjadikan peringatan maulid sebagai aktivitas umat muslim dalam membangkitkan ekonomi umat berlandaskan syariah. Membangkitkan ekonomi umat muslim memiliki tujuan yaitu agar menjadi lebih unggul dibanding ekonomi konvensional, sehingga dapat mewujudkan pelaksanaan ekonomi syariah lebih optimal lagi.  Adapun kunci utama dari peringatan maulid nabi terletak pada cara memperingatinya, serta membutuhkan inovasi, guna menghindari seremonial tampa makna yang dapat membuat umut muslim terjebak pada aktivitas rutinitas.

            Pemahaman umat muslim terhadap ekonomi syariah yang masih relatif rendah, dengan peringatan maulid nabi maka aspek mu'amalah dapat lebih ditingkatkan.  Peningkatan aspek mu'amalah satu diantaranya dapat diindikasikan dari meluasnya penerimaan umat muslim terhadap keberadaan perbankan syariah. Dengan peringatan maulid nabi dapat diharapkan semakin banyak umat muslim baik secara kuantitas maupun kualitas mendukung tumbuh kembangannya perbankan syariah. 

            Perbankan syariah memiliki begitu banyak kelebihan dan keunggulan yang tidak dimiliki oleh perbankan konvensional. Kajian secara ilmiah dan mendalam terhadap perbankan syariah dapat menggali  berbagai kelebihan dan keunggulan tersebut. Adapun satu diantara kelebihan dan keunggulan tersebut adalah: tidak mungkin begitu banyak pakar ekonomi syariah se-dunia bersama-sama sepakat untuk kesesatan, malahan sebaliknya, para pakar ekonomi syariah senantiasa menghimbau dan mengajak umat muslim kejalan lurus dan benar, dan menentang kezaliman perbankan konvensional yang berbasis riba.

            Sebegitu besarnya dosa riba (bunga bank), maka sudah menjadi kewajiban bagi umat muslim untuk dapat meninggalkan perbankan konvensial dan hadir diperbankan syariah. Kehadiran umat muslim di perbankan syariah, misal: diantaranya Bank Syariah Mandiri (BSM) tentu dapat mendorong dan meningkatkan perkembangan perbankan syariah itu sendiri. Bank syariah sebagai sebuah sistem yang pelaksanaannya didasari pada hukum Islam berlandaskan pada adanya larangan dalam Agama Islam untuk menghimpun dan menyalurkan dana dari yang kelebihan kepada yang membutuhkan. Proses penyaluran dengan membebani berupa bunga pinjaman dan memberikan balas jasa terhadap penempatan dana berupa bunga simpanan/tabungan, yang kedua-duanya adalah riba. Selain dari itu terdapat juga larangan untuk berinvestasi pada sektor-sektor usaha yang bersifat haram dan direkomendasikan pada sektor-sektor riil.

Pemahaman tentang Bank Syariah berdasarkan UU No. 21 Tahun 2008 adalah: bank yang aktivitasnya menjalankan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau prinsip hukum Islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) seperti: (1) Prinsip Keadilan dan Keseimbangan ('adl wa tawazun), (2) Kemaslahatan (mashlahah), (3) Universalisme (alamiyah), serta (4) Tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim dan obyek yang haram.

            Ada beberapa aktivitas yang dapat dieksekusikan dalam menghadapi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriah 29 Oktober 2020 ini, yakni sebagai berikut:

  • Mensyukuri nikmat Allah dengan melaksanakan seluruh rangkaian ibadah bersifat wajib maupun sunnat.
  • Meningkatkan akhlak, adab dan sopan santun dengan mempedomani, mengikuti, dan menjalankan sunnatullah.
  • Peningkatan dan pengembangan aspek mu'amalah dengan mulai beralih dari aktivitas yang bersentuhan dengan perbankan konvensional ke perbankan syariah, sehingga seluruh aktivitas yang bertransaksi bisnis maupun bukan (privat), tetap mempergunakan produk-produk perbankan syariah.

Semoga di Bulan Rabiul Awal juga dikenal dengan Bulan Maulid atau Bulan Maulud, 1442 Hijriah penuh berkah ini, Allah memberi hidayah pada umat muslim untuk dapat hadir dan beraktivitas di perbankan syariah. Keberpihakan umat muslim pada perbankan syariah diharapkan terus mengalami peningkatan, sehingga In Syaa Allah dalam proses produksi perbankan syariah bisa meminimize bahkan terhindar dari kandungan gharar, maysir, riba, zalim dan obyek yang haram. Semoga Allah menerima seluruh Ibadah yang dikerjakan, dan terhindar dari pengamalan dosa-dosa besar yang sangat-sangat dibenci olehNya, Aamiin Allahhumma Aamiin.

                                                                                                                                        "Wassallam"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun