Pada hakekatnya pembelajaran adalah suatu proses penguasaan kemampuan, informasi dan kecenderungan suatu kelompok yang diwariskan mulai dari satu masa ke masa berikutnya melalui persiapan, pendidikan dan evaluasi.Â
Dalam pendidikan, proses pembelajaran tidak hanya mengembangkan potensi siswa tetapi juga karakternya. Sejak sekolah dasar hingga perguruan tinggi, siswa harus diajarkan pendidikan karakter sejak usia dini. Seseorang akan belajar apa yang benar dan salah melalui pendidikan karakter yang baik.
Pendidikan karakter sangat penting untuk perkembangan psikologis dan moral individu. Seseorang dengan karakter yang baik akan membantu orang lain dan menjadi seseorang yang dapat mereka andalkan di masa depan.Â
Generasi yang cerdas, jujur, disiplin, dan pantang menyerah dihasilkan melalui pendidikan karakter. Orang tua, pendidik, dan sekolah memainkan peran penting dalam pembentukan karakter anak. Pendidikan karakter pada siswa menjadi salah satu upaya mewujudkan pelajar Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila ada dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024. Â
Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Sekolah merupakan tempat untuk mengembangkan karakter Pelajar Pancasila melalui berbagai kegiatan dalam proses pembelajaran.
Menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila; Beriman dan Bertakwa Kepada Tuhan YME
Ada beberapa strategi belajar mengajar yang dapat diterapkan di sekolah, seperti memberikan materi keagamaan, menunjukkan keikhlasan dengan membantu sesama, dan membiasakan perilaku 5S (Senyum, Salam , Sapa, Sopan dan Santun) di lingkungan sekolah.
Menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila; Berkebinekaan Global
