Mohon tunggu...
Rosse Hutapea
Rosse Hutapea Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi PR

PR Practitioner

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mahasiswa Interior Desain UPH Hadirkan Instalasi Biomimicry di Taman Kampus UPH

16 Mei 2018   14:26 Diperbarui: 16 Mei 2018   15:34 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah-tengah aktivitas perkuliahan yang padat kehadiran sebuah ruang terbuka publik sangat diperlukan. Berangkat dari kebutuhan akan pentingnya ruang publik yang dapat menghilangkan kepenatan, sekelompok mahasiswa Interior Desain Universitas Pelita Harapan membuat sebuah instalasi biomimicry. Biomimicry adalah sebuah pendekatan untuk menciptakan suatu inovasi dalam mencari solusi untuk mejawab tantangan yang dihadapi manusia dengan cara meniru pola yang sudah ada dan teruji di alam. 

Ruang terbuka menjadi penting di karenakan fungsinya yang bukan saja sebagai fungsi ekologis, mempercantik kota, menunjukan identitas suatu kota tetapi juga untuk meningkatkan kebahagiaan masyarakat kota (cityzen). Anggapan tersebut berangkat dari sebuah realitas bahwa masyarakat membutuhkan tempat untuk bertemu, berkomonikasi, bertukar pikiran (brainstorming), santai, saling belajar satu sama lain melakukan aktifitas individu dan aktifitas komunal. (sumber www.qureta.com )

Berangkat dari kebutuhan akan pentingnya ruang publik yang dapat menghilangkan kepenatan, sekelompok mahasiswa Arsitektur Universitas Pelita Harapan membuat sebuah instalasi yang dinamakan Biomimicry, yaitu sebuah pendekatan untuk menciptakan suatu inovasi dalam mencari solusi untuk mejawab tantangan yang dihadapi manusia dengan cara meniru pola yang sudah ada dan teruji di alam. 

Tujuan dari biomimicry adalah untuk mecapai sebuah produk, proses dan cara-cara yang baru untuk kita hidup dan beradaptasi di bumi dalam jangka waktu yang panjang. (sumber https://geometryarchitecture.wordpress.com )

Instalasi Biomimicry yang dibangun di area taman kampus UPH Lippo Village ini berdimensi panjang 10m dan tinggi 2.5m, berbentuk seperti daun kering yang telungkup jatuh di tanah. 

Fokus instalasi ini adalah stomata, yaitu bukaan-bukaan kecil yang banyak terdapat pada bagian bawah daun, yang direalisasikan dengan bentuk bulatan-bulatan yang dibuat dari potongan batang bambu. 

foto-biomimicry2-jpg-5afbedfdf133442136543ad3.jpg
foto-biomimicry2-jpg-5afbedfdf133442136543ad3.jpg
Instalasi biomimicry ini bertujuan untuk 'menenangkan' publik UPH yang penat setelah beraktivitas, supaya mereka bisa meluangkan waktu untuk bernafas, melepaskan kekhawatiran mereka, dan membebaskan pikiran, serta menikmati alam lewat "stomata" pada instalasi ini. Dengan berdiri di dalam instalasi Biomimicry pengunjung dapat "bernafas", sama seperti sebuah daun yang bernafas melalui stomatanya.

Karya ini adalah tugas Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah (MK) Studio Desain Integratif 2. Pada studio ini mahasiswa belajar memperdalam kemampuan abstraksi melalui beberapa media secara gambar/grafik dan model/maket. 

Mahasiswa yang mengambil MK ini banyak melakukan aktivitas berstudio untuk mengembangkan kemampuan tangan sebagai dasar pengetahuan dalam berbahasa desain. Mahasiswa juga memperdalam mengenai elemen, prinsip dan terminology desain juga sebagai acuan dasar dalam membuat komposisi suatu bentuk geometri dasar dua dimensi dan tiga dimensi. 

Penggunaan maerial, terutama di bidang warna dan tekstur akan membantu proses eksplorasi dalam membentuk komposisi. Mahasiswa mempelajari hubungan antara bentuk dan abstraksi, bagaimana cara mengembangkan keduanya melalui proses desain sebagai alat untuk membentuk komposisi yang memiliki dasar estetis dan persepsi multi-sensori yang melibatkan seluruh indera termasuk gerak, integrasi antara hati dan pikiran. 

Persepsi tumbuh dan melibatkan seluruh keberadaan manusia ini bertujuan menciptakan pengalaman ruang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun