Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bijaksanalah Saat Belanja Daring Dan Luring

13 Mei 2020   23:51 Diperbarui: 14 Mei 2020   00:00 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.merdeka.com/uang/kenali-bahaya-kecanduan-belanja-online.html

"Hai orang - orang yang beriman,  nafkahkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada kamu,  sebelum datang hari yang ketika itu tidak ada lagi jual beli,  tidak ada persahabatan yang akrab,  dan tidak ada syafaat dan orang - orang kafir itulah orang - orang zalim".  

Al Quran,  surat Al Baqarah (2)  :  254

Ajaran Islam adalah nilai - nilai luhur yang maha sempurna,  semua aspek kehidupan menjadi perhatian yang serius dan bukan main - main. 

Islam itu dalam realitas kehidupan   tidak semata membahas  tentang syahadat,  salat,  shaum,   membayar  zakat dan ibadah haji juga umrah serta ibadah sosial lainnya.  

Akan tetapi Allah Swt dalam salah satu wahyunya yang telah penulis kutip pada muqaddimah,   mengaitkan kegiatan belanja dengan keimanan seseorang,   makna berjual beli itu harus berlandaskan aqidah kepercayaan pada - Nya,   sampai - sampai jika Kita sembrono dalam kegiatan jual beli ancamannya adalah putusnya persahabatan dan lebih ngeri lagi pada puncaknya  jika nilai jual beli secara Islam diabaikan Allah mengancamkan pada hamba - Nya  tidak akan mendapat syafaat. 

Ngerikan  . . .   jika besok lusa diantara kita dipanggil menghadap pada -  Nya dan direalitas kehidupan kita belanja dengan sembrono tidak memahami tata aturannya,  sungguh harus sangat hati - hati.  

Prinsipnya berjual beli dengan adil,  jangan terlalu banyak mengambil untung besar dan pembeli juga jangan kepingin membeli dengan harga yang murah . . . pakai bingit akan tetapi sikap kita merugikan pedagang.

https://www.google.com/search?q=belanja+online&safe=strict&sxsrf=ALeKk005iOwxGKkRWh0eFE9xPsEhdBQzMw:1589379656460&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwi7iNjOhLHpAhXUWis
https://www.google.com/search?q=belanja+online&safe=strict&sxsrf=ALeKk005iOwxGKkRWh0eFE9xPsEhdBQzMw:1589379656460&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwi7iNjOhLHpAhXUWis
Fenomena Berjualaan Daring (online) Untuk Lebaran 1441

Penulis adalah generasi kategori  baby boomers yang kurang akrab dengan perdagangan atau jual beli  dalam jaringan,  dengan beberapa alasan :

1.  Gagap Teknologi,  suka bingung banyak kotak dialog yang harus diisi,   itu bagi usia lanjut menjelang 60 tahun lumayan ribet dan butuh kekuatan dan daya fikir yang berasa jelimet saja.  

2.  Aspek Kepercayaan pada pedagang    dalam jaringan,    masih harus dipupuk dan dibina (ojjo dibinasakan !).  

Dalam diri penulis sering muncul sak wasangka yang berlebihan karena terbiasa belanja   face to face,  ada   ijab kabul   antara pembeli dan pedagang. Untuk membeli sesuatu secara dalam jaringan (online)   penulis mah . . .  nyuruh ke putera dan puteri,  mereka itu pede atau percaya diri belanja    online itu.

3.  Perubahan Budaya,   belanja dalam jaringan memang menemukan  eventnya yaitu masa pandemi COVID - 19  dalam skala Nasional kali ini ;   tetapi untuk di kampung seperti desa penulis tempat tinggal selama  masih  banyak penjual atau pedagang  yang wara - wiri demikian petani yang menawarkan berbagai jenis sayuran yang mereka tanam,  termasuk  peternak ayam,  domba, bebek dan juga sapi  yang wajib dibantu.   Maka  kecenderungannya  Emaknya anak - anak ini  adalah belanja pada masyarakat setempat,  sehingga benar adanya penulis sama sekali tidak berbelanja by online.

https://lifestyle.bisnis.com/read/20200313/220/1212835/belanja-online-jadi-alternatif-kurangi-risiko-sebaran-virus-corona
https://lifestyle.bisnis.com/read/20200313/220/1212835/belanja-online-jadi-alternatif-kurangi-risiko-sebaran-virus-corona
Bagaimana dengan berbagi hadiah dalam konteks menghadapi Iedul Fitri ?   

Subhanallah   . . . .     sebagai pengusung budaya menyambung   shilah ar rahim  diwujudkan dengan  saling memberi hadiah   Alhamdulillah  

Kami semua satu keluarga bisa bertahan hidup itu saja sudah anugrah yang sangat mewah,   Work From Home   semoga sukses adanya dengan kesehatan putera dan puteri;   adapun  jika penulis memiliki kelebihan rezeki kali ini tahun sekarang rasanya walaupun hanya memberi ala kadarnya ngasih anplop berisi uang sesuai dengan kemampuan itu cara yang paling bijak.

Hakekat jual beli itu sesungguhnya yang  prinsip adalah  saling tolong menolong dalam rangka memenuhi kebutuhan masing - masing fihak,  apakah sang pembeli memanfaatkan teknologi daring tidak masalah jika memenuhi kesepakatan bersama dan tidak saling menipu.

Penting lagi dalam perkembangan spiritual umat bahwa membeli ( baik daring atau luring )  untuk melaksanakan  juga memenuhi berbagai kebutuhan  kehidupan di dunia tidak diperkenankan oleh Sang  Pencipta bersikap dan bertindak boros, berhemat adalah sikap yang paling Islami sesuai yang telah dicontohkan Nabi Agung Muhammad Saw.  

Hati - hati berbelanja,   fikirkan dengan matang jangan hanya sekedar mengusung perasaan yang tidak penting,    apalagi situasi saat ini akan sangat sulit   diprediksi   akan seperti apa nasib bangsa ini  jika kemudian PSBB akan dilonggarkan,  bagi penulis membayangkannya saja sudah cukup mengerikan jika kemudian masing - masing tidak bersikap dan bertindak hemat.

Kamis 21 Ramadan 1441 H

Rabu  13 Mei 2020 M

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun