Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bahuluang: "Pulau yang Selalu Berubah Bentuk"

26 November 2017   21:15 Diperbarui: 27 November 2017   01:02 3534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahuluang (pict : Arfang Arief.Selayar)

Bahuluang adalah pulau pasir putih yang sangat indah sebagaimana  telah di kisahkan oleh Ayahanda kami  Bapak Muchtar Adam

sepulang dari Makassar sekitar pertengahan bulan Oktober yang lalu.

Beliau mengucapkan kata Bahuluang berulang -- kali  dengan  sangat antusias kemudian  mengisahkan pulau ini yang terletak  di Selayar secara lebih detail lagi.

Bapak dari tujuh putra dan putri  yang bermukim di Bandung,   berkesempatan mengunjungi pulau tersebut pada  17 Oktober 2017  sempat beberapa kisah muncul kepermukaan yaitu  diantaranya tentang pasir putih yang teramat  putih dan bersih sekali,   juga tentang adanya musim perubahan bentuk pulau.

Dugaan saya putihnya pasir putih di Bahuluang,  tentu saja disebabkan alam yang belum terjamah oleh banyaknya tangan manusia terutama mereka dan kita yang masih sulit membudayakan memelihara lingkungan ciptaan Nya  dengan penuh kesadaran.

Bahuluang (pict : Muchtar Adam)
Bahuluang (pict : Muchtar Adam)
Pantai Pasir Putih Bahuluang Selayar (pict : Muchtar Adam)
Pantai Pasir Putih Bahuluang Selayar (pict : Muchtar Adam)
Menurut beliau  Bahuluang  adalah pulau kecil bagian dari pulau Selayar dan  belum memiliki fasilitas apa -- apa jika kita menjadikan Bahuluang sebagai  salah satu alternatif  tujuan wisata ke  Pulau Selayar  meskipun demikian untuk menuju Bahuluang cukup mudah apalagi jika segala sesuatunya direncanakan jauh -- jauh hari.

Keindahan Bahuluang rupanya sangat memikat sang Kakek dengan 33 cucu sehingga beliau mengajak beberapa kerabat  dan kembali berkunjung ke Bahuluang pada Sabtu, 25 Nopember 2017 M  /  6 Rabi'ul Awwal 1439 H.

Terjadi Perubahan Bentuk Pulau

Posisi Bahuluang dari Benteng Selayar sekitar 40 km,  berdasar penuturan Bapak wisatawan jika berniat ke Bahuluang lebih aman  menggunakan mobil (roda empat)  menuju Appatanah terlebih dahulu kemudian  menggunakan kapal kayu yang bisa di carter dengan harga antara Rp 500. 000 -- Rp 700.000,-

Memang Bapak menyarankan agar bisa mengajak serta beberapa orang ( berombongan ) minimalnya sepuluh orang, sehingga biaya carter kapal kayu menuju Bahuluang   bisa ditanggung bersama dengan cara iuran.

Snorkeling di Bahuluang (pict : Muchtar Adam)
Snorkeling di Bahuluang (pict : Muchtar Adam)
Sedangkan alternatifnya dapat juga wisatawan  menggunakan kapal laut dari kampung Turungan Desa Lantibongan,  namun jalur ini belum sempat di tempuh beliau.  

Secara lebih terperinci penulis mengutip apa yang telah di ungkapkan  tribun news Makassar tentang pulau Bahuluang,  yaitu  :

Pulau Bahuluang masuk dalam gugusan  kepulauan Selayar Kecamatan Bontosikuyu Sulawesi Selatan,  pulau ini terbentuk oleh patahan karang yang mati dan terbawa arus sungai sehingga membentuk pulau kecil di tengah lautan .  Uniknya lagi bentuk pulau ini akan berubah setiap musim,  masyarakat lokal mempercayai bahwa pulau ini di bentuk oleh gurita raksasa penunggu laut Bahuluang. (Tribun Timur)

Jika masyarakat lokal secara kepercayaan beranggapan adanya perubahan bentuk pulau dikarenakan sang  penunggu dasar laut disebutlah sebagai gurita raksasa,  sedang Bapak mengisahkan bahwa perubahan bentuk pulau pasir putih ini karena musim derasnya ombak dan musim angin laut. 

Atau memang karakter karang tanah dan bebatuan yang ada di pulau Bahuluang tingkat labilitasnya mudah terpengaruh deburan ombak dan angin yang kencang. Wallahu'allam.

Di Pulau Bahuluang yang cukup terpencil Bapak sempat berjumpa dengan salah seorang penduduk yang telah mengenalnya lewat  salah satu  karya tulis  beliau yang berjudul  "Meretas Jalan Menuju Ma'rifatullah".

Takjub saja bagi Ayahanda kami,   karena tanpa beliau sangka buku karya tulis yang diterbitkan pada beberapa tahun yang lalu sudah ada orang yang memilikinya di pulau seterpencil Bahuluang bayangkan saja perjalanan dari Bandung menuju Makassar hampir dua jam menggunakan pesawat kemudian dari Ibu Kota Sulawesi Selatan harus menyeberangi pulau jika menggunakan pesawat udara memakan waktu sekitar 40 menit dari Bandar Udara Sultan Hasanuddin  menuju  Bandar Udara H. Aroeppala  Benteng Selayar.

Sedangkan jika kita berniat menggunakan jalur laut ada dua pilihan untuk di eksplorasi :

  • Menggunakan Kapal Kayu Tradisional
  • Menggunakan Feri  bermotor tiga

Naik kapak feri dari pelabuhan Bira dengan harga karcis lebih kurang Rp 50.000 / orang jadwal pemberangkatan pagi hingga sore jarak tempuh lebih kurang 2 jam sampai di pelabuhan Pamatata.

Menikmati Alam Bawah Laut Bahuluang (pict : Muchtar Adam)
Menikmati Alam Bawah Laut Bahuluang (pict : Muchtar Adam)
Tips Biaya Hemat  dalam  Perjalanan
  • Berangkat dengan cara berombongan lebih hemat biaya

Berjalan bersama -- sama menuju Bahuluang menyaksikan pasir putih dan alam bawah laut dengan bersama -- sama lebih ringan di ongkos dan pastikan keseruannya.

  • Siapkan  perbekalan secukup menuju Bahuluang

Sebagaimana telah di jelaskan oleh Bapak sebagai Kakeknya putera -- putera kami,  di Bahuluang tidak ada restoran, warung, atau sejenis cafe.  Maka untuk kenikmatan saat menyaksikan alam bawah laut dan pasir pantainya jika letih butuh makanan dan minuman penting disiapkan saat masih berada di Selaya

  • Membawa hammock dan alat snorkeling.

Bahuluang adalah surga bawah laut maka kedua  benda  ini jika memungkin untuk di bawa bersenang -- senang menikmati angin pantai dan menyaksikan indahnya pemandangan di bawah laut baik yang dalam ataupun yang dangkal.

  • Bisa membawa peralatan camping jika berencana untuk melakukan camping di Bahuluang.

Rencana berkemah di Bahuluang hal yang tampaknya mungkin dapat dilakukan jika merasa  penasaran  hendak menyaksikan sun rise atau sun set.

Karang -- karang Bahuluang

Bapak tentu ingin menunjukkan pada putra / putri dan para cucu juga menantu  sekedar cindera mata penambah kisah perjalanan beliau menuju Bahuluang disamping begitu terpikatnya dengan keindahan pantai dan alam bawah laut Bahuluang, maka beliau membawa beberapa karang dari Bahuluang hingga sampai ke Bandung.

Karang Dan Pasir Putih Bahuluang (pict : dok.pribadi)
Karang Dan Pasir Putih Bahuluang (pict : dok.pribadi)
Karang Laut Bahuluang (pict :dok.pribadi)
Karang Laut Bahuluang (pict :dok.pribadi)
Penulis sempat menanyakan kepada beliau : "Apakah tidak ada pemeriksaan di Bandara dengan membawa karang dari pulau Bahuluang ?  Karena kan benda alam ini termasuk hasil laut yang dilindungi." 

Bapak menjawab datar -- datar saja :  "Karang laut ini bukan untuk di perjual belikan sebagai koleksi saja bahwa di dunia ini ada sudut -- sudut surga yang belum sempat di ketahui oleh masyarakat luas."

Dan beliaupun kembali ke Pulau Selayar dengan rencana lebih matang menuju Bahuluang beserta rombongan yang terdiri dari sepuluh orang   sejak 22 November (3 Rabiul Awwal 1439 H) hingga 1 Desember   2017 M

Bahuluang pulau dengan penguasa gurita,  apakah legenda yang di abadikan atau memang kita belum sempat menguangkap data ilmiah tentang perubahan bentuk berbagai pulau yang ada di Indonesia.

Ciburial  8 Rabiul Awwal 1439 H

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun