Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kearifan Global Bernama Pendidikan Sebagai Penjaga Keselamatan Lingkungan

22 Januari 2016   21:40 Diperbarui: 23 Januari 2016   02:00 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suaranya cukup merata utuh dan jelas hampir keseluruh ruangan guru Ilmu Bumi ini menyampaikan :

“Biji timah yang ditambang di Indonesia umumnya adalah jenis endapan timah aluvial yang sering disebut endapan timah sekunder atau timah placer.”

Andrea Herata, belum menuliskan kisah Ibu Muslimah ketika itu dan sama sekali pengetahuan tentang tambang timah kebanyakan dari masyarakat Indonesia  hanya sebatas tempat saja : Belitung titik.  

Lasykar Pelangi belum lahir, bahkan embrio – nyapun mungkin zero . . .

Pak Jojon, dengan kekuatan suara dan semangat seorang guru masa itu tampak terpancar keikhlasan dirinya melanjutkan bahasannya :

Gas Alam 

Gas alam cair diproduksi di Arun dan Badak yang selanjutnya diekspor antara lain ke  Jepang.

Minyak bumi cair yang sering disebut LPG ini terdiri atas propan dan butan,  kendati sekarang LPG digunakan untuk bahan bakar kompor gas oleh masyarakat,  ketika Pak Jojon menjelaskan masyarakat Indonesia saat itu masih menggunakan minyak tanah, atau kayu bakar.

Belum tren menggunakan LPG saat tahun tujuh puluhan.

Entah tahun berapa ya mulai menghilang minyak tanah,  penulis  ingat saat Wakil Presiden Yusuf Kalla periode pertama pemerintahan bersama  Presiden Susilo Bambang Yudoyono,  dan minyak tanah sekarang selain sulit diperoleh kalaupun ada harganya cukup mahal.   

Tambang Emas Dan Perak

Daerah penghasih emas dan perak di Indonesia yaitu :

-         Tembagapura di Papua,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun