Mohon tunggu...
Fransiska Rosilawati
Fransiska Rosilawati Mohon Tunggu... -

Pekerja Pranata Humas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Generasi Millennial dan Sebaran Informasi Positif tentang Indonesia

22 Desember 2017   14:18 Diperbarui: 3 Januari 2018   10:45 1913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi milenial atau sering disebut generasi Y yang lahir seputaran tahun 1980-an hingga 1995 selalu menarik untuk dibincangkan, dipahami, dicermati karakteristik atau kecenderungan sifat/perilakunya. Hal ini sangat penting mengingat generasi milenial merupakan generasi yang mendominasi kaum muda saat ini.

Dilihat dari karakter, sikap/perilaku diantaranya dapat disebutkan bahwa generasi melenial ini mempunyai kekhasan yaitu aktivitas kesehariannya tidak terlepas dari teknologi terkini seperti media internet yang ditandai akrab dengan gawainya (smartphone). Generasi ini kurang berminat untuk mengakses informasi yang berasal dari media konvensional (televisi, radio, dan media massa lainnya). Demikian halnya dalam memilih konten, generasi milenial lebih percaya pada informasi yang bersumber dari perorangan yang bersifat interaktif, real-time.

Dalam memanfaatkan media komunikasi untuk mengisi kegiatan sehari-hari, generasi milenial ini cenderung memilih media sosial sebagai wadah untuk berbagi informasi, bertransaksi, dan berkolaborasi. Termasuk dalam memutuskan untuk pembelian suatu produk barang lebih banyak dilakukan secara online, lebih praktis atau cashless alias menggunakan kartu gesek (e-money).

Singkat kata, potensi-potensi yang melekat dan terkandung dalam karakteristik generasi milenial tentunya menjadi layak untuk disikapi secara bijak. Salah satu langkah untuk membijaki dan memberdayakan generasi muda yang cukup dominan dalam mencari, mengolah sekaligus menyebarluaskan maupun berbagi informasi -- yaitu dengan merangkul mereka secara persuasif untuk mengoptimalkan perannya dalam keikutsertaan mengisi ruang publik virtual cq. media sosial.

Merangkul atau bekerjasama dengan generasi milenial bisa dalam bentuk forum dialog/diskusi, seminar, workshop, lokakarya atau bentuk pertemuan lainnya yang pada intinya mengajak mereka untuk peduli masa depan bangsa, yang secara langsung juga ikut berkontribusi nyata membela negara dalam bidang komunikasi melalui pemanfaatan dunia virtual.

Langkah demikian sangatlah strategis, terlebih menyangkut informasi positif tentang situasi dan kondisi Indonesia di mata dunia. Tidak terkeculi di tahun-tahun mendatang (2018 dan 2019) yang seringkali disebut "tahun politik" jangan sampai sebaran informasi yang bersumber dari generasi milenial Indonesia membawa dampak-dampak yang tidak di-inginkan dan yang pada gilirannya dapat menurunkan citra bangsa tercinta di lingkup internasional.

Ini sangat beralasan, terutama mengingat dan menyadari bahwa setiap penyebaran informasi akan selalu membawa dampak, baik dampak positif maupun negatif. Setidaknya pada level kognitif bahwa persepsi akan terbangun melalui pesan atau informasi yang diterima oleh komunikan. Oleh karenanya pula, dampak positif perlu terus dioptimalkan dan dampak negatifnya perlu terus diminimalisir.

Merangkul dalam artian bekerjasama atau dalam bahasa kekinian sebut berkolaborasi dengan generasi milenial (generasi Y) menjadi salah satu langkah strategis menuju masa depan yang lebih baik, termasuk menjaga nama baik Indonesia di tingkatan dunia. Jangan sampai di tahun-tahun politik mendatang dimana diperkirakan sebaran informasi semakin memanas, tidak semakin diperkeruh oleh sebaran informasi yang datang secara bertubi-tubi dan membawa dampak yang kurang menguntungkan.

Di bidang ekonomi misalnya, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian Indonesia yang secara makro sudah semakin membaik kemudian dinodai oleh sebaran informasi yang kontra produktif sehingga berdampak pada investor yang hendak menanamkan modalnya. Demikian halnya di bidang politik dimana demokrasi yang sedang bertumbuh dan dibangun selama ini jangan sampai dicemari oleh sorotan-sorotan yang bernada sinis dan cenderung bersifat antipati.

Di bidang sosial budaya tentunya ciri khas bangsa Indonesia yang majemuk (plural) sekaligus kaya toleransi (bhinneka tunggal ika) layak ditonjolkan untuk diketahui dan dipahami bangsa lain di seluruh dunia. Sumberdaya alam yang melimpah, termasuk sumberdaya kebudayaan berupa seni, tradisi dan budaya daerah yang memiliki kearifan lokal (local wisdom) sangat layak untuk diposting atau dipublikasikan ke dalam ruang publik virtual supaya dipahami dan selanjutnya dikunjungi oleh para wisatawan manca.

Upaya merangkul atau berkolaborasi dengan generasi milenial untuk menjaga nama baik bangsa ini bisa dimulai dan difasilitasi oleh lembaga-lembaga resmi/kementerian secara terkait dalam bentuk forum bersama kelompok atau komunitas generasi muda, baik di lingkungan kampus/perguruan tinggi, organisasi kepemudaan dan sejenisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun