Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Fremantle Market Pasar Tradisional Yang Menjadi Salah Satu Destinasi Wisata

25 September 2025   04:03 Diperbarui: 25 September 2025   04:03 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dimana Pusat Pembelanjaan Menyatu Dengan Pusat Kuliner 

Sekitar 10 tahun yang lalu kami berdua pernah berkunjung ke Fremantle Market dan sekaligus Fremantle harbour
Kali ini karena dapat kunjungan dari Maria adik saya bersama Clement temannya , kembali kami berkunjung ke Fremantle

Kami mampir di Fremantle Market untuk membeli oleh oleh yang akan dibawa pulang adik saya sebagai kenang kenangan bahwa sudah ke Western Australia 

Setibanya di lokasi,kami berdua sempat terpana menyaksikan bahwa Fremantle Market telah berubah total, menjadi destinasi wisata, yang sarat pengunjung..

Untuk menemukan tempat parkir yang kosong, suami harus mengitari lokasi hingga dua kali. 

Sesudah dengan susah payah mencari ,  akhirnya mendapat tempat untuk parkir kendaraan kami Dan membayar karcis pakir selama 2 jam senilai 11 dollars yakni senilai 120 ribu rupiah 

Begitu keluar dari kendaraan, kami menyaksikan para pengunjung berjubel. 

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Kami berjalan masuk ke Market yang ternyata penuh sesak oleh pengunjung dari berbagai negara .

Terlihat lokasi makanan dan lokasi souvenir ramai sekali di padati pengunjung yang akan membeli souvenir dan yang akan makan makanan yang dijual disini

Ada:

  • Western food 
  • Chinese food 
  • Japanese food 
  • Korean food 

dokumen pribadi
dokumen pribadi

10 tahun yang lalu tidak seramai hari ini,walaupun ada tempat penjual makanan dan Sovenir  di Market ini.

Sementara adik saya berputar putar mencari Sovenir yang akan dibeli . Akhirnya dia mendapatkan sovenir tersebut dan membelinya.

Karena tidak ada tempat duduk yang kosong untuk kami berempat, maka setelah menunggu cukup lama, akhirnya kami memutuskan untuk take away saja.

Makanan yang di beli kami bawa ke tepi pantai untuk dinikmati 

Selesai makan kamipun berkendaraan berkeliling Fremantle melihat lihat bangunan disekitar Habour.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Kesimpulan:

Pada salah satu sisi gedung,tampak penjelasan singkat tentang sejarah Fremantle market ini 

Intinya adalah:

Dibangun pada tahun 1897, tempat ini menampung lebih dari 150 toko untuk pengrajin , perancang busana , dan pedagang di Hall yang bersejarah, serta produsen makanan segar, petani sayuran, dan pengecer makanan di The Yard. Tempat ini buka pada hari Jumat, Sabtu, Minggu, serta sebagian besar hari libur nasional dan merupakan destinasi wisata populer di Fremantle 

Kami berdua bersyukur kepada Tuhan karena telah dikaruniai kesempatan untuk menikmati perjalanan kesana kemari bersama adik saya Maria dan Clement teman nya. Kunjungan yang menjadi kenangan indah bagi kami 

Hal yang menjadikan Fremantle Market ini sebagai tempat yang nyaman untuk shopping ataupun window shopping,maupun menikmati aneka ragam kuliner adalah:

  • Bersih dan aman
  • Tidak ada sampah tercecer di lantai 
  • Tidak ada yang meludah di lantai 
  • Tidak ada genangan air
  • Tidak ada papan:" beware of pick pocket"

Apalagi menyaksikan suami mengemudikan kendaraan dengan santai dan sama sekali tidak tampak kelelahan walaupun sudah seminggu setiap hari mengemudikan kendaraan dari pagi hingga sore. Rasa syukur kepada Tuhan semakin melengkapi kegembiraan kami menikmati perjalanan dari hari ke hari 

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk berkunjung ke tulisan ini 

25 September 2025

Salam saya,

Roselina 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun