Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memaknai Arti

10 Juni 2022   04:54 Diperbarui: 10 Juni 2022   08:57 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto dok pribadi

Secara Arif dalam Kehidupan

Sering kita mendengar kata kata "Silence is Gold"atau lengkapnya:"Speech is silver,but Silence is Gold en " Apa yang dimaksud dengan peribahasa tersebut,tentu Semua orang sudah tahu Yakni :" Diam itu adalah senilai emas, sedangkan berbicara itu senilai Perak" Tetapi tentu saja kita harus arif memaknai nya. Kapan harus berdiam diri dan kapan harus berbicara.  Seorang guru wajib mengajar murid murid dengan menjelaskan pelajaran di kelas. Dan bila ada yang bertanya kita jawab. Begitu juga saat berinteraksi dengan tetangga.

Tetapi ada kalanya diam itu  adalah emas. Kalau kita simak kembali ada orang yang suka memberi nasihat pada orang lain yang sebenarnya tidak perlu . Karena kalau kita menberi nasihat tidak pada tempatnya ,bisa saja kita dianggap kepo ,sok pintar dan mau tahu urusan pribadi orang lain.  Misalnya ,saja  bertemu tetangga, seorang wanita yang sudah tua  berpakaian yang sepantasnya untuk anak muda . Lalu tanpa diminta kita komentari:" Aduh bu, pakaian nya gaya anak muda dan bla bla  menasihati untuk tidak memakai pakaian seperti itu.Mungkin maksud kita baik, tetapi  dianggap terlalu ikut campur urusan orang.Atau dianggap kita "kepo"Atau kita memberi nasihat pada teman akrab kita supaya  jangan bergaul dengan seseorang yang kita anggap kurang disiplin dan seterusnya. Karena itu dalam berinteraksi dengan orang lain,bila tidak diminta pendapat kita, sebaiknya kita diam saja Jangan memberi nasihat bila tidak dibutuhkan . Dalam kondisi dan situasi seperti ini ,berlaku  "Silence is Gold"

Kita boleh memberi nasihat, walaupun tidak diminta, dalam kondisi "in case of emergency"   Misalnya, anak tetangga kita memanjat pohon yang tinggi atau melakukan sesuatu yang dapat membahayakan dirinya dan orang lain, maka tentu saja kita boleh memberi nasihat Karena bila terjatuh akan bahaya bagi anaknya.

Menasihati  teman yang sewaktu mengisi BBM asyik dengan ponselnya untuk menerima WhatsApp. Karena berbahaya bisa terjadi ledakan dan kebakaran. Dalam hal ini,diperlukan kearifan kita dalam memaknai arti kehidupan. Mana yang baik dilakukan dan mana yang patut dihindari. Janganlah niat baik kita malahan melukai hati orang lain.

Kesimpulan :

Ada kalanya "Silence is  Gold"perlu diterapkan,demi untuk menjaga hubungan baik dengan tetangga dan teman teman.  Bila keadaan tidak "emergency"untuk memberi nasihat pada seseorang Lebih baik kita tutup mulut dan hanya memperhatikan saja.Karena pada umumnya orang tidak suka merasa digurui oleh siapapun. Setiap orang memiliki rasa kebanggaan diri. Janganlah kita usik kebanggaannya. Caranya adalah menghindari obral nasihat, kecuali ditanya pendapat kita.

Semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi yang berkenan membaca.

10 Juni 2022.

Salam saya,

Roselina

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun