Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Agar Tidak Merasa Asing di Negeri Orang

5 Mei 2022   03:49 Diperbarui: 5 Mei 2022   05:06 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket.foto : di Perth /semua foto dalam artikel ini adalah dokumentasi pribadi

Kita harus mau membuka diri

Sejak dulu kami sudah membiasakan untuk  membuka diri bergaul tanpa membedakan suku dan agama  Penyesuaian diri sejak kami pertama kali pindah dari Padang Ke Medan. Menyesuaikan diri dengan suku Batak di daerah Sumatra utara Selama kami tinggal di Medan dan Petumbak Deli Serdang. Kemudian kami pindah ke Jakarta dan  mulai  mengelilingi Indonesia untuk mengajarkan tehnik therapy diri.

Semenjak itupun kami membuka diri untuk bergaul dengan berbagai suku yang ada di Indonesia Orang Betawi,orang Jawa,Sunda ,Bali ,Sasak ,suku Dayak,Banjar,Menado ,Ambon  dan Papua  Serta bermacam macam Suku lainnya. Tidak satupun kami kecualikan. 

dokpri
dokpri

Dengan demikian  kami memiliki sahabat dari berbagai suku bangsa . Walaupun berbeda suku dan berbeda agama tidak menjadi persoalan  sama sekali. 


dokpri
dokpri

Begitulah ketika kami mulai menginjakkan kaki di Australia,dimana berkumpul berbagai suku  bangsa . Kami membiasakan bergaul dengan berbagai suku bangsa walaupun bahasanya berbeda.

dokpri
dokpri

Paling tidak dengan body language pasti bisa mengerti satu sama lainnya. Begitulah kami menyesuaikan diri Seperti kata peribahasa:" Dimana bumi dipijak disana langit dijunjung"

 Walaupun sering kali diantara orang banyak yang hadir dalam pertemuan  hanya kami berdua yang berasal dari Indonesia. Bahkan terkadang hanya  kami berdua orang Asia . Walaupun begitu kami tetap berteman dengan mereka tanpa kecuali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun