Tradisi Hidup Berbagi Â
Ada banyak cara dan gaya dalam memaknai arti hidup berbagi. Dan setiap negara tentu memiliki cara yang mungkin berbeda beda .
Mengingat diary yang saya  tayangkan di Kompasiana ini bukan dari buku Diary melainkan berasal dari daya  ingat saja,maka ada beberapa kisah perjalanan hidup yang  tercecer.
Karena itu mohon dimaklumi  bila tulisan ini tidak persis sama dengan  catatan harian. Karena ditulis  apa yang teringat , kapan saja dan dimana saja.Â
Kali ini saya teringat mengenai cara Australia membagi bagi angpao. Kalau kita di Indonesia biasanya angpao dibagikan pada hari Raya atau tahun Baru Imlek  Angpao ini diberikan orang tua kepada anak anak yang masih dibawa umur dan belum berpenghasilan Bisa juga anak anak yang sudah nikah dan yang sudah berpenghasilan memberi angpao pada orang tua dan adik adiknya.
Bagaimana cara Australia?
Mengingat bahwa penduduk Australia terdiri dari banyak suku bangsa, mama cara orang Australia membagi bagi angpao,boleh jadi merupakan tradisi yang dibawa dari negeri asal mereka . Jadi belum tentu merupakan  budaya asli Australia.Â
Misalnya mengadakan berbagai acara yang ditontoni banyak warga serta memberi angpao pada pembawa acara  Restoran restoranpun tak mau kalah . Mereka memberi angpao berupa voucher yang diberikan pada setiap pengunjung restorannya
Suatu waktu ini kami diundang tetangga untuk makan malam bersama keluarga di PappaRich restoran Semua kami anak cucu dan mantu serta mantu cucu berkumpul di PappaRich. Tidak ada booking tempat siapa datang langsung masuk sekalian karena ramai antri direstoran tersebut.
Selesai makan kami masing masing diberi voucher yang isinya beraneka hadiah seperti free drink,free meal dan kami mendapatkan masing masing Voucher 10 dolar.
Berarti kami kedepannya bisa makan gratis sebanyak 10 dolar per orang .Memang  nilainya tidak seberapa tapi menghadirkan daya tarik tersendiri Â
Atraksi yang diadakanÂ
Dalam acara lain, dilapangan terbuka bisa ditonton semua orang diadakan atraksi seperti yang biasa dibawakan pemain sirkus  Kalau di Sirkus harus beli karcis untuk bisa menonton, disini masuk secara gratis.
Atraksi yang berupa akrobat yaitu seorang wanita naik diatas tangan  dan berdiri didada  kedua pria kemudian melepaskan tangannya dengan mengibarkan benderaÂ
Memang tidak ada acara yang spektakuler, tapi bagi warga Australia hal ini merupakan sebuah kegembiraan tersendiri. Â Yang menyaksikan acara ini terdiri dari berbagai kalangan. Â
Dan kita bisa hadir ditengah keramaian ini ,karena suasana ceria serta aman dan lingkungan yang bersih  Tidak usah kuatir akan ada copet disini. Sesama pengunjung saling menyapa dengan gembira.Â
Disudut lain ada Barongsai
Ada sesi yang mengadakan permaianan barongsai .Kebetulan salah satu Barongsai dimainkan cucu kami Kevin yang memegang kepala Barongsai dan calon isterinya memegang buntutnya. Barongsai ini menari dengan lincah dan memanjat tiang untuk mengambil angpao yang diperuntukan untuk Barongsai.Â
Cucu kami dan isterinya, sebelum menikah keduanya peraih Gold Medal di Australia di bidang olahraga Wushu. Keduanya juga pemain barongsai .Tapi sejak menikah meninggalkan semua kegiatan ini .
Inilah salah satu cara kami berdua memanfaatkan waktu dengan hal yang menggembirakan. Walaupun hanya kami berdua orang Indonesia dalam keramaian ini sama sekali tidak merasa asing.
Kami bersyukur selama belasan tahun di Australia  belum pernah mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakan. Mereka sangat menghargai orang tua.
KesimpulanÂ
Mungkin ada yang agak bingung membaca artikel yang saya tulis tidak secara runut dan sistematis. Seperti yang sudah pernah saya sampaikan seharusnya Diary adalah merupakan catatan aneka ragam kejadian menurut tanggalÂ
Tetapi karena sering berpindah pindah maka buku Diary hilang tak berbekas. Karena itu Diary  saya tulis secara  acak sesuai dengan kemampuan saya mengingat kejadian demi kejadian.Â
Karena itu mohon maaf bila artikel yang saya tulis tidak seirama dengan situasi dan kondisi.
Walaupun demikian diharapkan  masih ada manfaat yang dapat dipetik hikmah nya dari tulisan ini  Dan tak lupa ucapan Terima kasih kepada teman teman semuanya yang selalu menyempatkan untuk membaca tulisan saya.Â
26 Juli 2021
Salam saya,
Roselina