Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 66)

16 April 2021   04:10 Diperbarui: 16 April 2021   04:29 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami bersyukur karena selama ini kami hanya menyaksikan Uluru lewat gambar dan film di bioskop Kali ini  kami benar benar menginjakkan kaki di uluru yang terkenal dan merupakan salah satu ikon Australia. 

Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa selama 3 jam berjalan mengelilingi Uluru ini jangan harap  akan ada toilet.  Karena ini tanah Suci bagi orang Aborigin. Walaupun terasa haus  minumlah sekedar agar kerongkongan tidak kering Kalau minum sepuas puasnya dan kebelet mau ketoilet harus mampu bertahan hingga kembali ke lokasi perhentian bis. Jangan coba menyelesaikan disemak semak karena ada camera pengintai. Hukumannya sangat berat karena dianggap sudah menodai tanah suci 

Kunjungan ini.merupakan yang pertama selama hidup kami dan setelah itu lokasi ini ditetapkan sebagai Forbidden Land  Karena itu kunjungan ini sungguh merupakan sebuah kenangan indah yang mana tidak dapat kami lupakan seumur hidup karena sudah berkunjung di Uluru .

16 April 2021.

Salam Saya,

Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun