Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengucapkan Janji Pernikahan Mudah (Penutup)

13 Januari 2021   05:10 Diperbarui: 13 Januari 2021   09:32 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keesokan harinya pagi pagi sekali kami diantarkan putri ke Medicare centre yang tak jauh dari rumah kami kira kira 15 berkendaraan

Paru paru infeksi 

Setibanya disana kami masuk ke ruang tunggu  Tiba giliran kami  , suami dirontgen Hasilnya paru paru suami kelihatan tertutup cairan putih hampir seluruhnya. Dokter terkejut dan  langsung menyuruh suami kerumah sakit dengan surat pengantar dari dokter."You are in danger. Go straight to hospital " Dan memberikan surat rujukan yang disampulnya tertulis "Emergency " 

Mendengarkan ini hati saya semakin galau . Tapi saya tidak bisa berbuat apa apa, kecuali menghibur suami. 

Kami keluar ruangan praktek dokter dan menunggu putri mengambil mobil dari tempat parkir  .Ketika dokter keluar dan melihat suami masih di duduk di ruang tunggu medicare centre   , langsung  berteriak: "Why do you stay here,I told  you straight to hospital !"

Semua yang hadir melihat kepada suami  Kami menjelaskan sedang menunggu putri mengambil mobil di pakiran .


Sesampai di rumah sakit  ,putri kami menyerahkan surat pengantar. Langsung para petugas datang membawa kereta dorong. Suami langsung dinaikkan diatas usungan dan dibawa kekamar periksa

Menunggu sungguh terasa sangat menyiksa, apalagi menyaksikan orang yang dicintai pucat dan kurus ,serta kesakitan 

Di Karantina 

Usai pemeriksaan Suami diberi kamar khusus sendiri dengan tulisan dipintu:"Dilarang masuk" Suami di curigai menderita tbc. Menyaksikan suami terbaring kesakitan sendirian di rumah sakit, gimana rasa hati saya Saya hanya dapat memeluk suami dan tak mampu berkata apa apa . Tapi aturan sudah begitu, maka dengan perasaan sedih dan galau saya pulang bersama putri kami.  Malam hari sepanjang malam saya gelisah dan berdoa untuk kesembuhan suami.

Esok harinya kami mengunjungi suami dan diizinkan masuk dengan menggunakan masker. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun