Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kami Selalu Menjumpai Orang-orang Baik (Seri 1)

18 Juni 2020   04:24 Diperbarui: 18 Juni 2020   04:36 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ternyata mereka semua ramah tamah dan welcome terhadap kami, sehingga kami betah untuk tinggal di Australia karena banyak teman yang bisa diajak ngobrol.

Begitu juga  tetangga juga sangat ramah bila ketemu selalu mengucapkan selamat pagi,siang atau malam dan bila akhir tahun mereka mengundang kami untuk ikut bergabung merayakan   Natal dan Tahun  Baru.

dokumentasi : roselina
dokumentasi : roselina
Kami benar benar heran

Tapi ada juga teman dari Indonesia yang baru satu minggu sudah bosan dan minta pulang akhirnya 3 minggu kemudian pulang ke Indonesia karena merasa tidak betah ,karena merasa dicuekin para tetangga kiri dan kanan  Akibatnya merasa hidup terasing di negeri orang.

Belum lagi menurut teman tersebut,pengalaman tidak menyenangkan ketika mereka  naik kereta api , disini pun mereka merasa tidak digubris Kalau  kereta api penuh tidak dapat tempat duduk,ternyata  tidak ditawari oleh  penumpang  yang muda.

Padahal kalau kami menumpang kereta api ,selalu ditawari bangku oleh yang muda dan tidak pernah berdiri diatas kereta api.

Ada lagi teman yang dari Indonesia merasa tidak betah karena pengeluaran  terlalu besar Menurut  teman tersebut , anaknya yang hanya bisa memberi satu minggu 100 dolar yang  berarti satu  juta uang kita.

Sedangkan pagi minum kopi bersama istrinya , dikafe secangkir 5 dolar 2 cangkir 10 lolar,makan siang berdua 20 dolar total 30 dolar seminggu 7x30 dolar 210 dolar jadi tekor 110 dolar.

Akhirnya baru sebulan sudah pulang kembali ke kampung halaman,karena merasa tidak nyaman tinggal disini. Disamping tidak punya teman,juga biaya hidup yang terlalu besar.

Tapi kami, amat jarang makan minum di Cafe atau di restoran,kecuali diajak makan oleh anak cucu atau kalau ada teman dari Indonesia yang datang,maka kami ajak makan di restoran

dokumentasi : roselina
dokumentasi : roselina
Kesimpulan ;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun