Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selamat Ulang Tahun ke-77 Koko, Suami Tercinta

21 Mei 2020   05:03 Diperbarui: 21 Mei 2020   05:12 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu satunya laki laki yang saya cintai dalam hidup ini

Tanggal 21 Mei 1943 adalah merupakan hari lahirnya pria yang bernama Tjiptadinata Effendi, yang merupakan satu satunya laki laki yang saya cintai dalam hidup ini.

Jadi hari ini genap usianya 77 tahun. Laki laki yang sudah mengisi seluruh relung hidup saya sejak tanggal  2 Januari 1965 yang berarti kami sudah mengarungi samudra kehidupan selama lebih dari 55 tahun 

Ultah suami .pertama kali kami rayakan  bersama  tgl 21 Mei 1965 di Medan,karena setelah nikah kami pindah ke Medan. Sejak menikah,Suami  tidak mau dipanggil namanya, tapi lebih senang dipanggil: "koko" sebagai orang yang lebih tua atau dituakan.Maka sejak saat itu, dengan senang hati saya memanggil suami dengan sebutan:" koko". 

Gagal berusaha di Medan, kami pulang kampung ke Padang dan sejak itu,setiap tahun ,ulang tahun suami hanya dapat kami rayakan dengan sepiring bubur dan sepotong ikan asin,karena kehidupan yang morat marit. Begitu juga ketika putra kami yang waktu itu baru satu orang ,berulang tahun hanya dengan "kue:" yang saya buat dari gabus bekas .

Tak ada kue ultah yang melengkap Kelak setelah nasib kami berubah dan suami menjadi pengusaha,dengan penuh rasa syukur,kami dapat merayakan ultah diluar negeri

Saat artikel ini saya tulis, suami masih terlelap dalam tidurnya

Dengan perasaan syukur dan haru ,yang bergalau dalam hati ,saya memandangi sosok yang telah dengan setia mendampinig saya  dalam suka dan dalam duka Yang setiap dalam kondisi berbahaya selalu tampil melindungi saya, tanpa memperdulikan keselamatan dirinya sendiri. 

Saya bukan tipe istri yang pintar dalam menyanjung suami, maka satu satunya kalimat yang selalu saya ucapkan kepada suami adalah: "Sayang, satu satunya laki laki yang saya cintai sepenuh hati dalam hidup saya adalah koko" Dan kalau saya sudah mengucapkan kalimat sederhana ini, suami pasti akan memeluk saya dengan sepenuh hatinya

Entah sudah berapa kali,jantung saya bagaikan mau copot ,karena hampir hampir kehilangan dirinya. Pertama di Medan,ketika kami tinggal diperumahan buruh di desa Patumbak, Deli Serdang,karena lokasi dipinggiran hutan, maka suami terserang malaria hingga dua kali, Kemudian ketika di Padang, skuter yang membonceng suami saya dan dikemudikan oleh teman sekerjanya, menabrak pohon kenari.

Suami tidak sadar diri dan saya baru tahu ketika ada yang menjemput saya untuk kerumah sakit. Masih ada lagi,yakni ketika suami menjemput saya sehabis di wisuda di IKIP Padang,sepeda motornya slip dan suami terbanting di aspal. Saya baru tahu,setelah dijemput teman teman kuliah dan mengantarkan saya ke rumah sakti umum M .Jamil di Padang. Dan masih banyak lagi yang tidak mungkin saya tuliskan semuanya disini

Bersyukur Tuhan mengabulkan doa saya

Setiap malam,sebelum tidur,kami selalu berdoa bersama sama dan dalam setiap doa saya,tidak pernah saya lupakan untuk  berdoa bagi suami tercinta.dan bersyukur doa doa saya dikabulkan Tuhan.  

Hari ini dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan dan kepada teman teman yang telah mengingat kami dalam doanya,bahwa hari ini suami genap berusia 77 tahun dalam keadaan sehat lahir batin dan kami berdua dapat menikmati hidup tenang dan damai ,dalam kasih sayang anak mantu dan cucu cucu serta cucu mantu kami.

Malam ini,kami diajak oleh putra kami untuk merayakan Ultah papanya dengan makan bersama di salan satu restoran,karena sejak minggu lalu ,lockdwn sudah dilonggarkan pemerintah dan restoran sudah boleh dibuka kembali Kebiasaan anak anak kami mengundang semua anak anaknya dan kami direstoran untuk makan bersama dan kemudian setelah makan kembali kerumah dia untuk buka kado yang mana kado dari anak cucu diberikan kepada papa atau engkongnya .

Kesimpulan

Sebagai seorang istri,maka hal yang paling berharga dan membahagiakan adalah menyaksikan suami tercinta sehat lahir batin dan selalu setia mendampingi dalam suka dan dalam duka. Dan yang mencintai diri saya,melebihi dirinya sendiri dan telah dibuktikan berkali kali. Kebahagiaan ini,masih dilengkapi lagi dengan kasih sayang dan kepedulian anak mantu cucu terhadap kami berdua. Puji syukur kepada Tuhan dan terima kasih kepada teman teman yang sudah ikut mendoakan .

21 Mei 2020.

Salam saya,

Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun