Mohon tunggu...
Rosa Indria Kurniawati
Rosa Indria Kurniawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang gemar akan sastra dan kecintaanya dengan musik.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Ibu Lebih dari Pahlawan

14 Desember 2023   15:28 Diperbarui: 22 Desember 2023   09:55 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Dalam perjalanan kehidupan manusia, peran-peran tertentu akan menjadi sebagai pilar kekuatan, kasih sayang, dan ketahanan. Salah satunya adalah peran seorang ibu. Peran seorangibu selalu melampaui batas peran kepahlawanan. Meskipun para pahlawan sering kali dipuji karena keberanian mereka dalam menghadapi kejahatan, para ibu yang sebenarnya merupakan perwujudan dari bentuk kepahlawanan yang memiliki banyak kepentingan mendalam yang melampaui bidang keberanian pahlawan.

Ibu yang pertama kali menciptakan momen-momen awal dari perjalanan kehidupan. Mereka penjaga kesejahteraan kita yang diam namun tak tergoyahkan. Kepahlawanan mereka tidak terikat oleh jubah atau kekuatan super. Hal ini terletak pada pengorbanan yang tak terhitung jumlahnya yang mereka lakukan, cinta tanpa syarat yang mereka berikan, dan sikap tidak mementingkan diri sendiri yang terjalin dalam setiap tindakan. Berani mengorbankan nyawanya untuk seorang anak yang tidak tahu akan hidup seperti apa kelak.

Salah satu aspek paling pedih dari kepahlawanan seorang ibu terletak pada pengorbanan yang rela ia tanggung. Sejak saat pembuahan, kehidupan seorang ibu saling terkait dengan kehidupan anaknya. Pengorbanan yang dilakukannya, baik besar maupun kecil, tidak terhitung jumlahnya dan sering kali luput dari perhatian. Dia mengorbankan kenyamanan, tidur, ambisi pribadi, dan terkadang bahkan kariernya untuk mengasuh anaknya. Kegembiraan yang dia temukan dalam senyuman anaknya melebihi pengorbanan pribadi apa pun, mencerminkan kepahlawanan yang didasarkan pada cinta dan dedikasi.

Semua ibu adalah pahlawan. Kepahlawanan seorang ibu dapat dilihat dari dukungan dan dorongannya yang tak tergoyahkan. Dia berfungsi sebagai mercusuar kekuatan selama badai kehidupan, memberikan tangan yang mantap dan pelukan yang menenangkan. Kemampuannya menyembuhkan luka, baik fisik maupun emosional, merupakan bukti belas kasihnya yang tak terbatas. Entah itu menyembuhkan lutut yang tergores atau patah hati, kehadiran seorang ibu yang mengasuh adalah sumber penghiburan dan kekuatan.

Setiap hari tentu saya dan Anda semua melihat bagaimana kerja keras ibu kita. Kepahlawanan seorang ibu melampaui batas-batas keluarga dekatnya. Beliau adalah seorang pendidik, yang menyebarkan kebijaksanaan dan nilai-nilai moral yang membentuk kita sebagai generasi masa depan. Ajarannya tentang empati, kebaikan, dan ketahanan bergema sepanjang waktu, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di kehidupan kita. Dalam membina dan membentuk pikiran kaum muda, beliau memberikan kontribusi yang tak terkira bagi kemajuan umat manusia.

Dari paragraf sebelumnya kita tahu bahwa begitu banyaknya jasa yang telah diberikan oleh seorang ibu bukan? Dia mahir melakukan banyak tugas dengan lancar menyeimbangkan tuntutan pengasuhan, pekerjaan rumah tangga, dan sering kali karier profesional. Namun masih banyak dari masyarakat kita menganggap bahwa semua jasa ibu adalah sebuah kewajiban yang tak perlu diapresiasi karena memang hal tersebut sepantasnya dilakukan oleh seorang ibu. 

Kesalahan kecil seorang ibu seperti tidak bisa menenangkan anaknya yang sedang menangis pun dianggap ibu yang bodoh. Sekedar berpergian untuk istirahat sejenak tanpa anaknya dianggap egois. Tidak menyiapkan pakaian untuk suaminya dianggap istri yang durhaka. Enggan mencuci pakaian dan memilih untuk menggunakan jasa penatu dianggap pemalas. 

Padahal seorang ibu juga memiliki rasa lelah ataupun jengah dalam menjalankan peranya. Dalam seminggu saja orang yang bekerja dan digaji selalu memiliki hak untuk libur. Lantas mengapa seorang ibu yang pada dasarnya juga bekerja tidak diberi hak untuk istirahat dan libur dari pekerjaanya? Sudah sepantasnya mereka memiliki hak untuk istirahat dari pekerjannya. Sudah sepantasnya pula mereka diberikan rasa nyaman dan hak untuk mengutarakan rasa lelahnya.

Penting untuk diketahui bahwa tidak semua pahlawan memakai jubah, beberapa dari mereka juga menghiasi diri dengan pakaian sehari-hari. Kepahlawanan mereka tenang namun bergema. Kekuatan mereka bukan terletak pada kecakapan fisik, namun pada kedalaman cinta dan ketangguhan. Pengorbanan yang dia lakukan, cinta yang dia berikan tanpa syarat, dan ketahanan yang dia wujudkan adalah sebuah bentuk dari kepahlawanan. Dukungannya yang tak tergoyahkan, tidak mementingkan diri sendiri, dan sifatnya yang mengasuh mengangkatnya melampaui ranah kepahlawanan. 

Dia adalah cahaya penuntun, sumber cinta, dan kekuatan yang tak tergoyahkan di dunia. Kepahlawanan seorang ibu adalah inti dari ketahanan dan cinta umat manusia. Bulan ini adalah bulan milik para ibu. Berikan rasa terima kasih Anda dengan segala bentuk. Entah dengan perkataan, memberikan ibu hadiah, membantunya membereskan rumah, menulis sebuah pesan, memeluknya, ataupun yang lain. Cobalah berpikir kembali bahwa terbentuknya diri Anda saat ini mungkin bukan dari doa-doa Anda yang dikabulkan melainkan doa-doa dari ibu Anda yang dikabulkan.

Pada kesempatan kali ini, untuk ibuku, saya ucapkan terima kasih banyak telah menjadi ibu yang hebat dalam hidup saya. 20 tahun saya hidup, tidak pernah sekalipun saya ataupun kakak merasakan kurangnya kasih sayang dari ibu. Saya tahu bagaimana sulitnya hidup ibu dengan luka di hati sekitar 5 atau 6 tahun yang lalu dan akhirnya mulai membaik setelah tahun pandemi. Walaupun yang saya ketahui hanya bagaikan satu halaman cerita pada tebalnya tumpukan lembar di buku novel, tapi saya tetap salut pada kuatnya ibu untuk bertahan. Terima kasih telah bertahan untuk menjadi pendukung nomor satu saya sampai saat ini. Saya tahu bahwa pencapaian saya saat ini belum cukup untuk membuat ibu bangga. Saya pun tahu bahwa semua jasa ibu tidak akan pernah bisa saya ganti dengan apapun. Maka dari itu, saya mohon untuk bertahan lebih lama demi saya, agar setidaknya saya bisa membuat ibu bangga. Saya mohon untuk hidup lebih lama lagi dengan saya. Jika di masa yang akan datang Tuhan menciptakan manusia kembali dengan peradaban yang baru, saya harap ibu, bapak, kakak, dan juga saya akan menjadi satu keluarga kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun