Mohon tunggu...
Rosa
Rosa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keturunan Perempuan dan Ular

6 Desember 2022   02:18 Diperbarui: 6 Desember 2022   02:22 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KETURUNAN

Menurut KBBI keturunan adalah manusia binatang atau tanaman yang diturunkan dari sebelumnya (Menurun dari generasi sebenarnya). Keturunan dalam bahasa ibrani adalah zara yang berarti benih atau keturunan, yang biasanya dalam alkitab seorang anak disebut sebagai benih atau keturunan ayahnya laki-laki.

ULAR

Menurut KBBI adalah binatang melata, tidak berkaki, tubuhnya gak bulat memanjang, kulitnya bersisik, hidup ditanah atau di air, ada yang berbisa ada yang tidak. Ular dalam kata ibrani Nahas adalah kata umum yang dipakai dalam bahasa ibrani untuk merujuk kepada ular begitu pula dalam 2 korintus 11:30 mengingatkan kisah kejatuhan manusia dengan menyebutkan ular bukan iblis akan tetapi dihubungi alkitab juga datang dihubungkan dengan pembohong dan pembunuh sejak permulaan Yohanes 8: 44 dan 1 Yohanes 3:18 dan setan juga dihubungkan dengan ular dalam Wahyu 12:19 dan 20:2 dengan demikian ular yang dimaksud dalam kejadian 3 adalah nyata secara fisik, namun tindakannya untuk menggoda manusia tidak terjadi dengan sendirinya yaitu melalui adanya pengaruh dari luar yaitu iblis.

PEREMPUAN

Menurut KBBI adalah orang atau manusia yang dapat mengalami proses menstruasi, hamil, melahirkan anak atau menyusui. Identitas perempuan dalam Kejadian 3:15 tidak dijelaskan secara jelas dan terperinci. Namun dalam keseluruhan bagian dalam pasal ini membahaas tentang Hawa yang merupakan ibu semua yang hidup (Kejadian 3:20). Jauh melebihi pikiran manusia dalam kejadian 3 adalah Hawa tetapi juga tanpa menyingkirkan Maria dalam pembahasannya karena Maria merupakan keturunan hawa sebagai ibu dari kaum wanita yang pada penggenapannya dalam perjanjian baru diyakini sebagai Maria sebagai ibu dari Yesus. Maria telah dinobatkan sebagai sang perempuan pada awal mula dunia sebagai hawai yang baru. Akibat dari ketidaktahuan hawa telah diuraikan dalam ketaatan maria sehingga maut atau karena dosa (Maut) oleh hawa tetapi hidup karena yesus yang dilahirkan oleh Maria. Oleh sebab, itu Maria tidak tercemar sama sekali oleh dosa supaya ditempatkan bersama Tuhan Yesus di tempat utama dan bersama mengalami dan melakukan pertentangan yang total melawan iblis. Maria adalah Bunda Kristus dan sekaligus mempelai Kristus di sini tidak dapat disamartikan dengan arti mempelai dalam arti duniawi sebab kedalaman artinya Yesus disebut sebagai keturunan daud dalam Roma 1:3. Kitab suci memberikan fakta bahwa Yesus adalah satu-satunya keturunan perempuan yang tidak memiliki Bapa secara biologis Yesus adalah penggenapan janji Mesias yang dinantikan dari generasi ke generasi. Artinya orang ketiga yang digunakan dalam teks menggunakan gender maskulin hingga dapat mengasumsikan bahwa keturunan perempuan itu adalah laki-laki hal ini menjelaskan bukti bahwa Yesus Kristus adalah keturunan perempuan melalui sumber identitas keturunan perempuan itu jelas yaitu Mesias perjuangan ini menunjukkan suatu perjuangan di antara Mesias dengan setan (Iblis). Alkitab memberi fakta aktual bahwa keturunan perempuan yang dimaksud dalam kejadian 3:15 adalah merujuk kepada pribadi Yesus pengukuman terhadap ular dan keturunannya yang juga bersifat nyata yaitu Ular menjalar dengan perutnya. Keturunan perempuan berlawanan dengan ular itu sendiri bukan dengan keturunan ular. Ular yang bermusuhan dengan keturunan perempuan itu adalah iblis itu sendiri yang telah memperalat ular sebagai sarananya untuk menjatuhkan manusia.

Janji allah yang sungguh-sungguh menjadi kenyataan firman menjadi manusia yang dilahirkan oleh benih wanita dalam pribadi Yesus Kristus Tuhan.  Penderitaan yesus melalui salib merupakan bukti permusuhan iblis dan begitu hebat dengan keturunan perempuan menjelaskan tentang penderitaan dan sengsara yang akan ditanggung oleh-Nya. Dosa manusia yang diakibatkan oleh godaan iblis mengakibatkan Yesus menderita dan mati di kayu salib dengan kata lain kematian Yesus bukan karena Ia berdosa melainkan untuk menggantikan manusia menanggung hukuman maut kebangkitan Yesus membuktikan kemenangan dalam pertempuran melawan iblis peristiwa kebangkitan Yesus merupakan bukti nyata bahwa Yesus telah mengalahkan iblis dosa dan kuasa maut jika Yesus tidak bangkit, kuasa iblis dosa dan kematian tetap tidak terkalahkan dengan kata lain kematian Kristus di kayu salib menjadi tidak berarti bila dia tidak benar-benar bangkit, bukti bahwa kebangkitan Yesus mengalahkan iblis yang pertama adalah kematian yesus di kayu salib merupakan penggenapan tentang Iblis yang meremukan tumit benih Wanita itu.  sedangkan penginapan tentang keturunan perempuan yang mengalahkan iblis telah terpenuhi melalui ketaatan Yesus pada salib dan kebangkitan-Nya dari kematian Kristus yang telah datang ke dunia membawa misi kasih demi mendamaikan manusia dengan Allah Yesus datang menyerahkan dirinya menderita hingga mati disalib dengan tujuan untuk menebus dan menyelamatkan manusia yang dikasihnya hutang dosa manusia dibayar lunas pembayaran ini tidak dibayarkan untuk setan atau dosa tetapi untuk Tuhan.

RANGKUMAN TAFSIRAN KEJADIAN 4; 1-16

  • Cerita Kain dan Habel diduga para ahli berasal dari bangsa median memiliki cara hidup yang penuh dengan kekerasan, mereka merampok, merampas dan membunuh.
  • Orang Israel mempunyai hubungan kekeluargaan dengan bangsa Israel seperti yang disebutkan dalam beberapa teks Perjanjian Lama. Mereka pun ikut dalam rombongan bangsa Israel yang keluar dari perbudakan Mesir, tetapi mereka tidak termasuk dalam persekutuan Israel. Karena itu, mereka tidak memperoleh hak atas tanah perjanjian.
  • Cerita Kain dan Habel bermaksud menjelaskan persoalan kekerasan, kebencian, dan rasa iri hati yang merajalela dikalangan umat manusia pada waktu itu. Sikap manusia yang demikian lahir dari kesombongan manusia yang merupakan akar dari dosa manusia; yang sudah tampak dalam peristiwa kejatuhan manusia ke dalam dosa (Kejadian 3)
  • Materi persembahan yang dipersembahkan oleh kain dan Habel berbeda satu dengan yang lainnya, karena keduanya berbeda budaya. Bentuk ibadah masing-masing mewakili kebudayaan masing-masing.
  • Penerimaan oleh Allah atas persembahan Habel dan penolakan Allah atas persembahan kain tidak ditentukan oleh apa yang dimiliki oleh keduanya. Walaupun keduanya pantas memberikan persembahan kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh dan ketulusan, namun yang menentukan apakah suatu persembahan diterima atau tidak, hanyalah keputusan Allah sendiri.

Saya merasa terberkati melalui materi bacaan saya dalam menulis hari ini selain menambah wawasan baru juga mengajarkan kepada saya bagaimana menafsir supaya dapat menemukan makna yang tepat. Selain itu gagasan bahwa keselamatan tidak dapat diperoleh melalui perbuatan manusia tetapi merupakan anugerah, Tuhan setia dan selalu menepatinya bagi mereka pada masa itu terlebih bagi saya pribadi hari ini.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun