Para ahli sejarah berpandapat, bahwa penolakan tokoh-tokoh Quraisy untuk menerima seruan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam untuk mentauhidkan Allah Subhanahu wa ta'ala, bukan karena disebabkan oleh tidak jelasnya prinsip-prinsip ketuhanan yang disampaikan beliau. Namun, lebih disebabkan oleh adanya kekhawatiran dari para tokoh tersebut, apabila prinsip-prinsip Islam yang membawa kemurnian dalam beribadah hanya kepada Allah dan nilai-nilai kesetaraan derajat antar manusia, akan membuat kedudukan dan status sosial mereka terganggu. Abu Lahab, Abu Jahal dan para tokoh Quraisy lainnya sangat memahami nilai-nilai moral yang terkandung di dalam Al Qur'an, tetapi hawa nafsu dan kekuasaan telah menutup pintu hidayah Allah atas mereka.
Perjuangan awal Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam di kota mekkah penuh dengan hambatan, tantangan, bahkan ancaman. Namun, semua itu beliau lalui dengan kesabaran yang membaja. Sehingga sangat wajar, apabila Allah Subhanahu wata'ala menggolongkan beliau sebagai salah satu Rasul ulul 'azmi, di samping Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, dan Nabi Isa as.
"Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati, dan janganlah engkau meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan, maka tidak ada yang dibinasakan melainkan kaum yang fasik".(Q.S 46 : 35)
Kesabaran dan keteguhan beliau dalam menyampaikan Risalah Islamiyah, hendaknya menjadi uswah buat kita selaku ummatnya. Sebagai insan yang merindukan syafaat beliau, seyogyanya kita dapat menapaktilasi langkah -- langkah perjuangan beliau dalam mengemban misi Islam. Kita harus menyadari, sebaik apapun kita dihadapan manusia, sudah menjadi sunnatulah ketika kita menyampaikan nilai-nilai Islam akan muncul dua golongan manusia, yang menerima dan yang menolak bahkan memusuhinya. Inilah yang terjadi pada diri Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Meskipun beliau sejak lama dikenal masyarakat sebagai Al Amin (orang yang terpercaya), tetap saja tokoh-tokoh kafir Quraisy menuduh beliau sebagai pendusta, penyebar berita bohong dan dongeng belaka.
Inilah sedikit penggalan Sejarah Awal Perjuangan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, mudah-mudahan dapat menjadi pencerahan buat kita semua. Semoga Allah Subhanahu wata'ala terus memberi bimbingannya kepada kita semua, sehingga kita tetap berada di jalan yang lurus walaupun fitnah zaman terus mengintai. Aamiin ya robbal 'alamiin.***
Referensi :
Al Husaini, Al Hamid.1995. Riwayat Kehidupan Nabi Besar Muhammad S.A.W. Bandung :Pustaka Hidayah