Bagi kita ummat Islam ibadah haji merupakan bagian dari rukun Islam yang lima. Wajib hukumnya bagi yang sudah memiliki kemampuan untuk berangkat ke tanah suci. Setiap muslim yang baik pastinya memiliki niat untuk dapat menunaikan ibadah haji dan berziarah ke makam Rasulullah.
Namun niat yang dimaksud bukan hanya dipendam dalam hati, namun harus diwujudkan dalam perbuatan. Sebagaimana pengertian dari niat itu sendiri yaitu "sebuah kata hati untuk menyengaja mengerjakan sesuatu dengan diiringi perbuatan". Banyak di antara kita kalau ditanya tentang haji, apakah ada niat untuk pergi haji?
Rata-rata dari kita akan menjawab, "niat sih ada, tapi bagaimana ya.. ekonomi pas-pasan". Atau ada yang mengatakan,"nanti saja kalau sudah tua atau pensiun, sekarang masih sibuk dengan segala macam urusan".
Mulai sekarang kita buang jauh-jauh pemikiran tersebut. Untuk itu segeralah ambil keputusan, buatlah langkah pertama, karena ribuan langkah yang terjadi dalam perjalanan hidup kita dimulai dari langkah pertama.Â
Langkah pertama adalah segera genapi niat suci tersebut dengan segera membuka tabungan haji di bank, khususnya bank syariah. Kalau ada yang mengatakan,"bagaimana mungkin menabung, kebutuhan saja masih banyak yang belum terpenuhi". Pernyataan ini tidak selamanya berasal dari orang-orang yang memang pengeluarannya lebih besar dari pendapatannya. Terkadang banyak orang yang memiliki pos-pos pengeluaran bukan dari kebutuhan yang memang harus dipenuhi, tapi hanya sekedar pemenuhan gaya hidup semata.
Untuk itu segera buat perencanaan, kapan saya harus berangkat haji?, berapa besar biaya yang dibutuhkan lalu dibagi dengan waktu yang kita inginkan. Maka akan muncul besaran angka yang wajib kita sisihkan dalam bentuk tabungan haji. Ubah main set lama kita, yang menganggap tabungan adalah sisa dari pendapatan setelah dikurangi pengeluaran. Saving = income - consumption. Kalau hal ini yang menjadi pola pikir kita maka kecil kemungkinannya kita akan dapat menabung, khususnya tabungan haji.
Mulai sekarang kita coba gunakan pola pikir bahwa konsumsi adalah sisa dari pendapatan setelah dikurangi tabungan. Jadi menabung merupakan suatu hal yang perioritas.Â
InsyaAllah kalau seperti ini pola pikir kita maka secara teratur kita akan memiliki tabungan, dan mulai bersikap lebih bijak, mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan.
Perubahan pola pikir saja tidak cukup, harus diiringi sikap disiplin dalam menyiapkan uang untuk ditabung. Salah satu upaya untuk menjaga nilai disiplin tersebut dapat dilakukan dengan membuka rekening haji di bank-bank syariah, seperti di Bank Danamon syariah misalnya.Â
Buatlah semacam permintaan kepada pihak bank untuk melakukan auto debet dari rekening utama atau rekening gaji ke rekening tabungan haji.
Lalu seberapa pentingkah memiliki tabungan haji sejak dini? Jawabannya sangat penting. Karena perlu kita sadari bahwa ibadah haji merupakan ibadah jasmani sehingga dibutuhkan stamina tubuh yang prima. Biasanya orang yang usianya masih relatif muda memiliki kualitas stamina dan kesehatan tubuh yang lebih baik dibandingkan yang sudah tua.Â