Mohon tunggu...
roohan trad
roohan trad Mohon Tunggu... pelajar

sya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Fast fashion menyebabkan kerusakan lingkungan

25 September 2025   07:40 Diperbarui: 25 September 2025   07:41 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Fast fashion menawarkan pakaian trendi, murah, dan cepat berganti model. Remaja mudah mengikuti tren, tapi di balik itu ada masalah besar: limbah tekstil, polusi, eksploitasi pekerja murah, dan budaya konsumtif.
DATA DAN BUKTI
Lingkungan: Industri fashion menyumbang 10% emisi karbon global & 92 juta ton limbah tekstil per tahun (UNEP, World Bank).
Tenaga Kerja: Pekerja di Bangladesh, Kamboja, Vietnam dibayar rendah & kerja berjam-jam (Clean Clothes Campaign, HRW).
Budaya Konsumtif: Gen Z beli 40% lebih banyak pakaian, tren “sekali pakai lalu buang” makin marak (Statista).
SOLUSI
30 Wears Challenge: Beli hanya jika bisa dipakai ≥30 kali.
Swap & Thrift: Beli pakaian bekas atau tukar dengan teman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun